Chapter 13~ After Exam

208 17 0
                                    

~Andrea~

Hari ini menjadi ujian terakhir dimana aku terbebas dari segala ujian ini. Para lelaki merencanakan untuk mengadakan pesta untuk melepaskan stress. Mereka juga mengikut sertakan diriku dan Kyla.

Menyebalkannya Kyla telah menyetujuinya tanpa bertanya dulu pendapatku. Aku tidak tahu pesta macam apa yang akan mereka adakan tapi sepertinya itu akan menarik.

Aku merasa sedikit aneh, apa mereka tidak khawatir dengan hasil ujian yang belum keluar? Mengapa mereka dapat mengadakan pesta dan melupakan segalanya dan tidak memikirkan kalau mereka bisa mendapat nilai rendah dan tidak naik kelas?

Aku mecoba untuk tidak berpikir kritis saat ini dan mencoba untuk menikmati pesta seperti yang mama sarankan kepadaku. Saat aku bercerita mengenai hal ini kepadanya entah mengapa mama tertawa dengan reaksi yang kuberikan. Dia berkata aku terlalu banyak berpikir seperti papa, mungkin itu sebabnya aku lebih dekat dengan papa daripada mama. Walaupun aku lebih banyak curhat kepada mama, tapi entah mengapa kadang papa lebih mengerti aku daripada mama.

Hari ini seperti yang di rencanakan nanti sore aku dan yang lain akan berkumpul di rumah Alex untuk melepas stress seperti yang mereka bilang. Sambil menunggu aku berbaring di kasurku, hari ini adalah pelajaran yang paling menyebalkan dan membuat kepalaku meledak. Matematika dan fisika, hari ini otakku rasanya diperas habis-hasbisan untuk mengerjakannya. Aku sangat khawatir dengan nilaiku karena aku tidak sempat menyelesaikan soal matematika dengan baik.

Aku mencoba tidur untuk meringankan beban di kepalaku ini, namun saat mataku baru terpejam handphoneku berbunyi. Dengan malas aku mengangkatnya tanpa melihat idnya telebih dahulu.

"Halo.." Sahutku dengan malas.

"Drea.. Apa yang kau lakukan? Bukankah seharusnya kau sudah ada di rumahku?" Tanya Kyla. Baiklah Kyla yang menelephoneku artinya aku tidak dapat beristirahat sekarang.

"Maksudmu?" Tanyaku dengan bingung.

"Gezz... Kau berjanji untuk datang ke rumahku agar bersiap-siap untuk pergi ke rumah Alex." Serunya sambil berdecak kesal.

"Sejak kapan aku berjanji? Aku bahkan tidak ingat kau pernah berkata seperti itu?" Saat bilang begitu aku baru ingat.

Kyla sempat berbicara kepadaku saat kita berada di kantin, namun aku tidak mendengarkannya dengan baik karena pikiranku terlalu stress memikirkan hasil ujian mat dan fisikaku. Aku terlalu khawatir kalau aku tidak naik kelas.

"Aku menjelaskan kepadamu panjang lebar namun kau tidak mendengarkan! Sangat bagus Drea! Kau memang sahabat yang terbaik!" Sahutnya secara sarkastik. Belakangan ini Kyla sering berbicara sarkastik akibat pengaruh Alex kurasa.

"Maaf.. Waktu itu pikiranku terlalu penuh dengan kekhawatiranku mengenai hasil ujian." Jawabku jujur.

"Hmm... Iya-iya aku mengerti. Aku maafkan, asalkan kau berangkat sekarang juga! Kau tidak akan mempermalukan dirimu sendirikan?" Tanya Kyla.

"Tentu saja tidak. Tapi kenapa aku bersiap-siap, seperti ke pesta sungguhan saja." Seruku.

"Kau tidak tahu kabar terbaru dari Alex? Katanya ayahnya mengadakan pesta dan mereka mengundang kita. Oleh karena itu kau harus datang sekarang juga! Kau tahu ayah Alex adalah seseorang yang penting dan kau pasti akan terkejut jika melihat orang-orang yang hadir di sana. Kau tidak mau mempermalukan dirimu kan? Cepat kemari!" Tutur Kyla panjang lebar namun aku sama sekali tidak mengerti satu katapun yang dia ucapkan.

"Aku masih tidak mengerti...." Seruku.

"Aaaa! Sudahlah! Aku tidak akan menjelaskan ulang, yang penting kau harus berada di rumahku secepatnya!" Serunya dan langsung memutuskan hubungan secara sepihak. Sepertinya moodnya sedang jelek sekarang atau dia sedang PMS.

Prolog✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang