Chapter 7~ Problem

297 24 0
                                    

~Andrea~

Waktu menunjukan pukul lima sore saat kami sampai di rumah Kyla. Rumahnya cukup mewah namun tidak sebesar rumahku. Di depannya terdapat taman yang kecil dan di sebelahnya terdapat garasi mobil.

Saat masuk kalian akan di sambut dengan ruang tamu yang penuh warna. Temboknya berdominan warna cream dengan beberapa hiasan dinding yang menambah kesan elegan.

Setelah ruang tamu terdapat ruang keluarga yang bersebelahan dengan taman belakang. Aku langsung menyukai taman yang ada di halaman belakang, itu sangat bagus. Ruang keluarganya mempunyai dinding yang berwarna-warni dengan furniture dan sofa dengan berbagai macam warna. Terdapat banyak sekali rak buku yang diisi dengan banyak buku. Di sebelah kiri ruang keluarga terdapat tangga untuk menuju ke lantai dua. Sementara dapur berada di belakang ruang keluarga, aku belum melihatnya tapi sepertinya dapurnya berwarna putih.

Saat aku datang kedua orangtua Kyla belum pulang. Kami pun segera menuju kamar Kyla untuk bersantai-santai dan sekedar mengobrol. Sesuai janjinya dia menunjukan idolanya. Dia menjadikan Chen sebagai biasnya, sedangkan aku, aku bingung untuk memilih biasku jadi kuputuskan untuk menyukai semua member EXO.

"Orang tuamu pulang jam berapa Kyl?" Tanyaku sambil mendengarkan lagu growl milik EXO yang dimainkan di speaker dengan keras.

"Palingan sebentar lagi mamah aku pulang. Kalau papah agak malaman. Kenapa gitu?"

"Gak penasaran aja." Aku pun kembali berbaring di kasur Kyla sambil memainkan gelang persahabatan kami.

"Kira-kira persahabatan kita bertahan sampai berapa lama ya?" Tanyaku secara tiba-tiba.

"Entahlah. Tapi aku harap sampai kita tua! Habisnya aku sayang banget sama kalian." Sahut Kyla sambil melihat gelangnya dengan teliti.

"Sama kita atau sama Alex?" Godaku.

"Apaan sih Dre!" Serunya sambil melemparkan bantal ke arahku. Aku pun tertawa melihat mukanya yang sudah memerah.

"Aku gak ngerti kok bisa kamu suka sama orang cuek dan jahil kayak Alex." Tanyaku jujur.

"Kamu gak tau apa-apa tentang dia Drea. Aku satu sekolah sama dia waktu SMP, dan kita mulai dekat waktu kelas sembilan. Janji jangan cerita ke cowok-cowok ya? Aku tau sedikit masalah Alex." Katanya dan aku langsung bersemangat mendengarnya.

"Mamahnya Alex sudah meninggal waktu dia masih kecil, terus hubungan dia dengan papahnya gak terlalu baik. Aku kurang ngerti soal masalah dia, yang jelas dia di rumahnya kurang kasih sayang. Makannya sikap dia jadi kayak gitu. Tapi dia baik banget orangnya, makannya aku suka." Tutur Kyla. Aku jadi mengerti mengenai sikapnya yang cuek sekarang.

"Kamu sendiri, gimana sama Revan?" Tanya Kyla.

"Gimana apanya?" Tanyaku bingung.

"Ya hubungan kalian. Jelas banget kalau Revan suka sama kamu." Kata Kyla menganggetkanku. Apa bener Rafa suka sama aku? Tapi gak mungkin kita kan sahabatan.

"Masa sih? Kita kan sahabatan, lagian aku kurang ngerti soal suka-sukaan kayak gitu." Jawabku jujur. Walaupun aku menyukai novel romance tapi sama sekali tidak pernah kupikirkan bahwa aku akan mempunyai seorang pacar di dunia nyata.

"Beneran, kamu nganggep dia cuman sebagai teman?" Tanya Kyla tidak percaya.

"Beneran. Asal kamu tahu aja, ini pertama kalinya aku mempunyai teman seperti kalian. Itu pun aku masih ragu, kalau bukan papa yang ngasih saran aku pasti masih tertutup sama kalian." Tuturku.

"Memang sesulit itu ya bagi kamu?" Tanya Kyla penasaran.

"Sulit banget. Aku punya masa lalu yang buruk soal pertemanan, sebenarnya jujur aku masih takut kalian akan meninggalkanku." Jawabku jujur.

Prolog✓Where stories live. Discover now