Part 68

256 30 0
                                    

Aku terbangun dan melihat diri ku yang memakai wujud cowok. Ya, sekarang aku adalah Kaguya. Tapi, tubuh ku tidak bisa ku gerakan sesuka ku. Sepertinya, ini adalah masa lalu dari Kaguya kakek ku. Terlihat jelas dari dekorasi klasik yang begitu berbeda dengan rumah tua. Tangan nya yang kekar memakai baju bangsawan dengan sangat rapi, dari cermin ku lihat butler yang ku panggil Kaguya biasa nya, sedang menyiapkan teh hangat di meja kecil di dekat jendela.

"Tuan, hari ini kita akan pergi ke pemakaman" ucap butler dengan sedikit membungkuk.

"Hm... bagaimana dengan 'mereka' ?" Kaguya (aku) melirik ke butler serius.

"Maaf, tuan ku. Mereka sudah ku bunuh, karena sudah berhianat dengan keluarga Kaguya" senyum butler.

"Hm.... Apa kamu tidak bisa menahan diri Nav ?", mengambil gelas dan duduk " 'mereka' juga sama seperti mu. Jadi, jangan bersikap jahat kepada 'mereka' " menatap Nav serius.

"Bagaimana bisa saya melihat penghianat seperti mereka berada di dekat orang yang sangat berharga bagi saya ?" Nav tersenyum lebar.

"Siapkan pedang ku. Kita akan berangkat" Kaguya meletakan cangkir dan terlihat sedih menatap jendela dari jauh.

{Autor : Agar mudah memahami. Kaguya adalah Miyu yang tak bisa mengendalikan dirinya. Karena Miyu sedang ada di masa lalu ;)

Pembaca : Lanjut autor brengsek ! aku penasaran tau ! *pukul kepala autor*

Autor : sabar, dulu dong :') nanti, pada gak paham lagi

Pembaca : paham kok }

Kaguya hanya terdiam sambil menikmati teh yang di buat oleh Nav, sambil menunggu persiapan selesai.

'Sekarang kamu hanya penonton, Miyu. Aku akan memberitu mu seperti apa diri mu di masa lalu. Bukan.... Maksud ku diri ku di masa lalu' suara seorang pria.

'Kenapa aku hanya bisa menonton ? Kenapa aku tidak bisa membantu ?" ucapku.

'Karena masa lalu tidak bisa di ubah. Masa lalu hanya bisa di ingat dan di jadikan pembelajaran' ucap suara pria itu lembut.

'Apa kamu.... diri ku di masa lalu ? Apa kamu orang yang di katakan oleh Kaguya jahat ?" bingung ku.

'Ya... Aku adalah kamu dimasa lalu dan... Kaguya jahat yang kamu benci adlaah Kaguya yang menjadi pelayan ku dulu. Selamat menonton Miyu. Semoga kamu bisa membuat masa depan yang lebih baik dari pada diriku yang dulu' suara itu memudar.

Kaguya berjalan keluar kamarnya. Lorong yang terlihat sangat kuno dan penuh dengan gaya aksektektur barat menghiasi dinding-dinding di lorong tersebut. Seperti berjalan di lorong istana yang mengah. Beberapa maid dan butler membunguk hormat dan tunduk saat kaguya lewat, menghisyaratkan rasa horma mendalam untuk tuannya. Kaguya melihat kereta kuda sudah siap berangkat, di depan pintu yang terbuka, Nav membawa pedang dengan sarung berwarna emas di kedua tangan nya. Dengan elegan Kaguya mengambi pedang nya dan mengunakan nya di pinggang.

"Apa menurut mu akan ada pertumpahan darah lagi ?", sedih "Aku sudah mulai muak melihat pemakaman" memasuki kereta kuda.

Nav ikut memasuki kereta kuda dan duduk di sebelah Kaguya. Dia member hormat dengan meletakan tangan kirinya di dada kanan nya dan sedikit membungku.

"Saya tidak akan bisa mengwujudkan keinginan mu itu tuan", menegakkan kepala "Karena mereka tidak akan berhenti membunuh anda, sampai kunci itu mereka dapatkan" serius Nav.

'Lagi-lagi kunci. Aku masih tak paham kunci apa yang mereka bicarakan' kesal ku.

"Kamu benar. Tapi, aku menginginkannya", memandang keluar jendela "Saat aku tidak tau apa-apa dan menjadi kuat dengan kekuatan ku sendiri. Dan... menyelamatkan keluarga dan teman-teman ku" senyum Kaguya.

SUSAHNYA JADI COWOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang