Part 67

309 30 7
                                    

Suara dari hutan, membuat suasana menjadi lebih mencekam dari pada biasanya. Rumah tua itu, terlihat sangat menakut.

"Dua puluh lima" ucap Orgi.

"Bukannya itu sedikit ?" kecewa Lei di teras rumah.

Orgi hanya tersenyum simpul, sambil melirik wajah Lei yang serius menatap leptop. Orgi dan Lei sudah lama menyiapakan beberapa trep didekat rumah tua, tentu saja dengan perintah langsung dari Kabuto. Lei hanya melirik CCTV di beberapa pohon dan di tembok rumah tua.

"Aku rasa..." Lei menatap Orgi kecewa.

"Hm~ sudahlah, kalau tidak banyak yang akan selamat. Toh masih ada satu yang bisa kita pastikan lolos bukan ?" Orgi mengambil senapan dan berjalan kedalam rumah tua.

"Bukan satu Orgi. Tapi,.... 3 orang" Lei tersenyum halus menatap taman di depannya.

Dua puluh lima orang, mereka melewati semua rintangan dan terus berkurang. Lei hanya menghela nafas bosan, sambil menunggu tanda-tanda dari Orgi. Sementara Orgi sedang memakai senapan di atap rumah tua, melirik tiga orang di atas pohon yang tinggi. Mereka bertiga berada di tiga pohon tinggi dan berdiri angkuh di atas pucuk pohon itu, seolah mereka seperti kapas di atas pohon, begitu ringan dan terlihat santai.

"Aku menemukan mereka", berbicara di rekorder "Mereka tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya" lapor Orgi.

"Apa rencana mereka kali ini ?" senyum Lei senang.

Banyak sekali jebakan yang tersediaa didekat rumah tua Miyu. Sampai jebakan bom, kayu raksasa terbang, jebakan kaki, lubang penuh tombak, serigala kelaparan, dan yang paling berbahaya adalah system trus or dear. Trus Or Dear, siapa gak tau sih sama games itu. Dan siapa pun yang memainkan games itu.... akan mati. Jarang yang bisa menang dalam games ini. Dan semua hal didalam hutan rumah tua sangat berbahaya. Sedangkan halaman utama rumah terlihat kosong dan sepi.

"Ah....h bodohnya mereka. Kenapa gak serang mendadak saja" kesal Lei.

"Karena mereka pikir itu gegabah" orgi menjawab dari rekorder.

"Mereka sudah bergerak sekarang. Karena pion mereka sudah mati" Lei berdiri dan berjalan ke rumput didepan rumah.

Rumput hijau segar nan pendek, terlihat tiga orang memakai cadar berwarna hitam. Lei hanya tersenyum dan berdiri angkuh.

"Kenapa kalian bersembunyi dengan cadar seperti itu ?"Lei terlihat mengoda.

Mereka langsung membuka cadar dan memperlihatkan wajah kelam mereka. Lei melihat mereka dengan tampang datar.

"Apa kalian pikir bisa mengalahkan ku ?", meludah kedepan "Kamu bercanda ? Dengan level kalian bertiga !", tertawa hebat "Kalian meremehkan ku. Dan sebagai hukumannya. Kalian bertiga akan ku siksa dengan cara terindah di seluruh dunia" Lei senang sambil berjalan perlahan mendekati mangsanya.

"Kami datang untuk bernegosiasi senpai" takut Kyoki.

"Tidak ada negosiasi bagi ku !" menatap Kyoki Kesal "Kamu sudah membuat 'dia' menjadi jahat !" Lei berhenti.

"Aku.... aku tidak tau akan terjadi seperti ini Sen-Senpai. Sungguh Senpai" bujuk Kyoki.

"Hahaha... Kenapa jadi gak asik ya ? Padahal ku kira akan terjadi perperangan hebat antar ras", terlihat bosan "Tapi, kenapa malah seperti ini ? Karena ku tau tuan akan marah jika rumput hijau nya di penuhi oleh darah. Akan ku dengarkan" senyum Lei yang marah.

"Anak itu... maksud ku Hima.... Tolong selamat kan kami dari mereka" melirik Lei yang mau marah "Dengarkan dulu Senpai. Aku memburu Miyu karena perintah dari seseorang yang ada di tubuh Hima" Kyoki.

SUSAHNYA JADI COWOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang