[17] Sesuatu Yang Terungkap

Start from the beginning
                                    

Istirahat,

"Aduh, Kak Ari sama Kirana kayaknya sibuk mulu sih," keluh Marsha.

"Manusia kaya mereka mah, artis. Saking sibuknya, PR aja ga sempet kerjain di rumah," jawab Rizky.

Sambil melahap pempeknya, Andira berkata, "Lex, lu balik sama gue yah."

"Oh, oke deh," jawab Alex.

"Weh!" Alvin menepuk pundak Alex, "nanti ada rapat OSIS, Lex."

"Hah? Dalam rangka apa?"

"Ya pemilihan OSIS baru. Ini dua kurcaci daftar," jawab Alvin sambil menunjuk Marsha dan Andira. "Setau gue, Andira paling anti sama OSIS."

Andira berdecak, "Marsha yang ngajak. Katanya biar bisa ikut jadi panitia prom night. Yah ga papa deh, demi ketemu kalian, demi ketemu cinta."

"Lebay, neng!" ucap Rizky sambil melempar Andira dengan tisu.

"Ari emang kemana, Ra?" tanya Alvin.

"Ada acara nanti pulang sekolah."

***

[15.50]

Rapat OSIS baru saja usai. Pada akhirnya Andira pulang sendirian. Alex langsung pulang dengan mobilnya, Rizky membawa motornya, dan Alvin baru saja mengunci ruangan OSIS.

Setelah memberi kunci ruangan OSIS kepada satpam, ia berjalan ke lapangan parkir.

Langkahnya terhenti saat ia mendengar namanya dan Andira diperbincangkan. Ia pun bersembunyi dibalik pohon dan menguping.

"Iya, kayaknya udah ga terlalu sedeket dulu. Udah jarang ngomong juga deh kayaknya,"

"Gila. Kita kerja cepet banget yah," jawab sang lawan bicara sambil menyilangkan tangannya. "Tau gak sih? Jujur aja nih, walaupun hubungan kita cuma sebatas drama, gue ga suka si Andira deket-deket sama Alvin."

"Gue malah sempet curiga kalo mereka ada something gitu," ucap orang itu.

"Iya. Terus mau diputusin kapan? Barengan ajaa biar asik!"

Mendengar kalimat, 'diputusin kapan?', Alvin mengengok dan melihat siapa yang berbicara. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa yang berbicara itu adalah Kirana dan Ari.

Ia berusaha tidak terbawa emosi. Ia mengambil handphone nya di kantongnya, lalu membuka recorder dan merekam apa mereka bicarakan.

"Hmm, kapan yah diputusinya? Ga tau deh. Barengan aja tapi, biar seru," ucap Kirana.

"Duh kita harusnya dapet penghargaan buat akting terbaik nih. Pasti fansnya Alvin sama fansnya Andira langsung merdeka," jawab Ari.

Kirana menganggugk, "Siapa sih yang ga seneng idolanya bisa jauh sama sahabatnya? Gue yang sebenernya ga ada rasa sama sekali aja risih ngeliat Andira nempel mulu sama Alvin."

"Hm, iya."

"Untung gue cantik."

"Najis."

pik!

Alvin selesai merekam itu semua, lalu ia berjalan mendekati mereka, "Hallooo!"

Kirana dan Ari mendadak terkejut melihat Alvin. "Eh, Vin, darimana?" tanya Kirana seolah tidak terjadi apa-apa.

"Putus,"

"Apa?" tanya Kirana.

Alvin mengangguk santai, "Ga tuli kan?"

Kirana speechless, sedangkan Ari diam saja. "Harusnya selama ini gue tau rencana kalian. Biar gue sama Andira jauh? Lalu kalian dapet penghargaan sebagai perusak hubungan temen? Oke, kalian boleh dapet penghargaan itu," ucap Alvin mencoba tidak emosi, tapi hanya santai seolah tidak ada apa-apa.

GOALSWhere stories live. Discover now