CHAPTER 16

999 56 9
                                    

Disc ©MK
@AreMe_Detect

Naruhina

Teens

Romance, hurt/comfort

Warn! Typo every where

Happy reading, guys!!

Chapter 16

Hinata menatap tak percaya. Sosok di depannya terus saja diamati. Memegang pipi bergaris itu, mengusapnya, bahkan terus bolak-balik menatap bawah sampai atas sosok di depannya.

Kushina tersenyum lembut. Inilah yang diharapkannya. Puteranya yang mendatangi Hinata dengan yakin, bahwa gadis itu selalu menunggunya. Dirinya ingat pasti, dimana Hinata memohon padanya untuk menemukan sang putera. Saat menatap air mata gadis manis itu. Sementara dirinya yang begitu tak berdaya hanya menangis, ikut merasa bingung di mana keberadaan sang putera.

Hiashi yang menatap dua insan di hadapannya, diam-diam tersenyum tipis. Sempat ingatan tentang snag calon suami Hinata yang tiba-tiba menelponnya, mengatakan dirinya masih hidup, masih mencintai Hinata, dan menunggu Hinata. Sejenak amarahnya saat itu muncul, kala mendengar cerita si pirang bergaris itu saat beberapa waktu lalu bertatap muka dengannya setelah sekian lama.

Hiashi menatap puas dengan tingkah Naruto. Juga melihat Hinata yang seakan... Ah, kalian tau, kan, seperti apa?

"Katakan ini bukan ilusi..." Lirih Hinata.

Naruto tersenyum, tangannya terulur untuk mengelus pipi putih gembul itu. Kembali merasakan halusnya kulit Hinata, merasakan lembutnya gadis itu. Setelah beberapa hari lalu, dirinya nekat mendatangi dan menciumnya. Dan berakhir membuat keputusan untuk menampakkan dirinya, sebelum Hinata-nya menghilang.

Tidak. Naruto sungguh sangat bodoh jika membiarkan gadis itu pergi, saat dirinya berjuang untuk menampakkan diri lagi. Dan Naruto tahu betul, jika Hiashi melayangkan perintah Hinata menikahi Gaara, itu pasti terjadi. Karena Naruto tahu betul tabiat ayah Hinata.

Mutlak.

Tidak bisa diubah.

"Ini aku, hime... Tidakkah kau mengenalku? Aku Naruto. Namikaze Naruto. Kekasihmu, calon suamimu. Aku di sini..." Jawabnya, menatap lembut Hinata yang masih diam.

Amethyst itu menatap haru sosok di depannya. Namun sesaat kemudian, Hinata memilih mundur. Amethystnya balik menatap tajam pada sapphire yang menatapnya heran dan terkejut. Gigi Hinata bergemeletuk, mengatup keras. Wajahnya yang semula terkejut dan bahagia berubah. Itu bukan lagi tatapan marah ataupun tatapan memuja yang dahulu dilayangkannya pada Naruto. Bukan lagi.

Itu tatapan menuntut penjelasan. Penjelasan dari Naruto dan seluruh keluarga yang terlibat.

"Namikaze-san, tolong jelaskan ini semua." Ujar Hinata dingin, tatapannya tetap terkunci pada Naruto yang menatapnya terkejut.

Naruto terdiam. Bibirnya sedikit membuka, terkejut dengan nada bicara Hinata yang tidak lagi lembut. Nadanya sekarang tegas, penuh tuntutan.

Dalam hati Naruto mengagumi perubahan Hinata yang begitu drastis. Hinata-nya tidak lagi manja. Hinata-nya tidak lagi polos. Hinata-nya tidak lagi mudah terpengaruhi. Hinata-nya sekarang berbeda.

Hinata-nya sekarang gadis yang tangguh. Hinata-nya sekarang sangat tegas. Hinata-nya sangat dewasa. Hinata-nya sekarang sudah berpikir dua kali jika ingin melakukan suatu hal. Hinata-nya tidak lagi ceroboh.

Complicated Love AGAIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang