Chapter 7

1K 62 10
                                    

 Disclaimer @MasashiKishimoto

Pair Naruhina

Genre romance, angst, hurt/comfort

rate T

^^^^vvvvA2n31_ PRESENTvvvv^^^^

******CoLA******

Have A Nice Read :D

Hinata berlari-lari kecil menapaki jalanan taman kota. Keringat di dahinya semakin menetes karena hawa panas yang terus keluar dari tubuhnya. Terlebih dia lupa tak membawa sapu tangannya. Sial di atas sial.

Rambut indigonya diikat pony tail ke belakang layaknya ekor kuda. suara ketukan sepatu olahraga berwarna ungu itu terus terdengar seiring lari Hinata. Memang masih sangat pagi untuk saat ini. Dan Hinata sepertinya memang malas berada di rumah.

Mungkin karena sudah lelah, penglihatannya tak fokus lagi, alhasil dia tak melihat batu di hadapannya-

BRUK

Hinata jatuh terduduk dan merasakan sakit di lutut dan sikunya yang terbuka. Maklum, bajunya lengan pendek. "Hei!! Kau tak apa??"

Seseorang menanyai keadaan Hinata. Tapi Hinata sibuk membersihkan debu dari lutut dan sikunya yang terluka dan mengeluarkan darah. "Tak apa. Ini kecerobohanku" ujarnya sambil tetap membersihkan luka.

"Ini, untukmu" Sebuah sarung tangan terulur dari orang itu. Langsung Hinata sambut karena memang dia sedang perlu. Diusapnya hati-hati luka-lukanya. Dari jarak ini, Hinata masih merasakan kehadiran orang yang beraik hati memerinya sapu tangan. Aroma citrus bercampur jeruk menguar dari orang itu. Mengingatkannya pada-

"-Ah! Gomen. Aku masih ada urusan. Jaa, ne. Jangan ceroboh lagi, ya"

Orang itu berlari menjauhi Hinata yang masih terduduk dan memperhatikan orang itu. Suara itu..."Seperti suara Naruto-kun" Batinnya.

Orang itu masih ada di penglihatannya, dia mengenakan tudung jaket sehingga kepalanya tak terlihat. Sejenak angin yang sedikit kencang menerpa orang itu-

WUSHHH

Kuning. Rambutnya kuning. Pendek, pula. Tapi saat Hinata akan meneriaki orang itu, terlambat. Orang itu sudah menghilang di belokan. Akhirnya, Hinata hanya mendengus kesal dan kecewa.

~~~CoLA~~~

Dia masih saja memikirkan kejadian tadi. Entahlah, dia rasa pernah melihatnya. 'Tapi itulah masalahnya!! Dimana-dattebayo??!' batinnya frustasi. Akhirnya hanya dengusan yang kembali lolos darinya. Tangannya dia masukkan ke saku jaket abu-abu itu. Rambut kuning pendeknya tersapu angin. 

Sebenarnya dia tadi hanya ingin beradaptasi di sini. Tapi tempat ini seperti tak asing untuknya. Lihatlah, dia bahkan tak perlu ditemani Hana ataupun suami Hana. Dia bahkan sudah mengelilingi kota ini. Dan lihatlah, dia bahkan tak tersesat sekalipun. Seakan dia sudah sangat lama tinggal di sini dan paham betul jalanan dan gang-gangnya sekalipun.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" lirihnya sambil menunduk.

"Ah! ternyata kau di sini!"

Dia lantas mendongak dan menemukan Hana yang berdiri tak jauh darinya. "Hana-Nee.." lirihnya.

"Aku hampir saja menuju kantor kepolisian untuk melaporkan orang hilang.."canda Hana. Dia terkekeh mendengar penuturan Hana. Lantas dia mendekat ke Hana, sambil menghembuskan nafasnya.

"Tenang saja, Hana-Nee.. Aku tak mungkin tersesat. Aku bahkan sejak tadi sudah berputar di sekeliling taman, mall, dan taman bermain. Tapi, lihatlah, aku bahkan bisa kembali ke tempat tinggalmu..."ujarnya. Hana geleng-geleng saja saat mendengarnya.

Complicated Love AGAIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang