Chapter 15

821 62 17
                                    

Disc ©MK

@AreMe_Detect

Naruto fanfiction

Naruhina

Romance, hurt/comfort

Teens+

Hinata menggigit bibir bawahnya dengan cemas. Tangannya tak henti-hentinya bergerak, bertautan dengan eratnya. Keringat dingin perlahan turun. Menatap cermin di hadapannya.

Rasanya sesak. Sungguh, dia sangat sedih mengetahui sang ayah akhirnya menerima pinangan dari sebuah keluarga, yang bahkan Hinata tak diberitahu sedikitpun. Begitupun anggota keluarga lainnya. Bahkan ibunya pun tak diberitahu oleh ayahnya perihal sosok yang akan menjadi calonnya itu.

Hinata sebenarnya ingin memberontak, namun ucapan ayahnya semalam membuatnya pasrah.

"Lihatlah dulu, jangan membuat spekulasi seenaknya. Ingat, kau itu Hyuuga."

Hinata menghela nafasnya gusar. Yukatanya sesekali dibenarkan. Namun sepertinya mata amethystnya itu tak melihat yukata, namun memandang kosong entah ke mana. Sebuah keputusan besar yang dibuat ayahnya secara mendadak itu membuatnya hilang akal. Sungguh, Hinata merasa dipermainkan sekarang.

Naruto-kun...

Bibirnya melengkung ke bawah. Amethystnya perlahan memburam, tertutupi oleh liqiud yang terkumpul dan siap kapan saja untuk jatuh mengenai pipinya.

"Hinata-nee, apa kau sudah siap? Tou-sama menunggumu..."

Suara Hanabi membuatnya segera menghapus liqiud yang sempat jatuh. Memperbaiki tampilan wajahnya, dia berusaha menutupi kesedihannya itu. Walaupun mungkin saja ibunya akan tetap melihatnya. Setidaknya, Hinata berusaha untuk tegar.

"Aku akan keluar..." Jawab Hinata. Perlahan beranjak dari meja rias, dan berjalan keluar kamarnya.

Hinata membuka pintu, melihat Hanabi yang tersenyum melihatnya. Atau mungkin penampilannya. Hei! Kakaknya sedang dijodohkan dengan orang lain, tapi dia tersenyum???

Miris sekali aku ini!! Jeritnya dalam hati.

Hinata mendengus, "Hanabi, kenapa kau diam?"

Hanabi mengangkat alisnya, Haha! Hinata-nee sangat cantik! 'Dia' pasti sangat terkejut dengan perubahannya. Ulalaaaa... "Tidak ada, hanya saja Nee-chan sangat cantik."

Hinata memutar matanya, "Dimana tou-sama??"

Hanabi menggiring Hinata ke ruang tengah. Menuruni anak tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua.

"Itu dia, Anata..."

Suara ibunya mengalun, membuat Hiashi membalikkan badan mengikuti arah Hikaru. Menatap putrinya yang berjalan perlahan menuruni anak tangga. Tersenyum.

Membuat Hinata berpikir keras dengan apa yang direncanakan keluarganya. Dirinya akan dituangkan dengan orang yang tidak diberitahu dan mereka semua tersenyum bahagia? Sebenarnya apa yang dipikirkan mereka?

Hinata hanya tersenyum kaku membalas kedua orang tuanya.

"Hinata-nee pasti sangat senang. Pemudanya sangatlah tampan. Aku jamin, Nee-chan akan bahagia. Percayalah..." Lirih Hanabi.

Hinata tersenyum kecut. Mungkin lebih baik jika aku kabur tadi malam

Namun dirinya hanya menatap orang tuanya dengan datar. Berhenti melangkah di hadapan mereka.

Complicated Love AGAIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang