BAB 20

106K 10.7K 49
                                    

#333 in Romance
#perayaan7000👀

Doain nanti ada #perayaan1000🌟  ,ok?
Lalu perayaan2 lainnya. 🌟🌟🌟

Kevin memasuki rumah mamanya, Hanna. Ia melihat-lihat keadaan rumah Hanna, tidak sebesar rumah Jonathan tetapi sangat nyaman. Kevin memasuki kamar tamu ditemani oleh Hanna.

"Kevin, ada apa?" tanya Hanna yang sedang duduk di atas kasur setelah meletakkan tas ransel Kevin di atas meja. Ia menepuk bagian kasur yang kosong, meminta Kevin untuk duduk di sampingnya. "Kevin... mau cerita sama mama?"

Kevin memeluk Hanna dari samping dengan erat, ia sedang menahan tangisnya. "Papa sudah punya pacar, papa akan melupakan kita."

Hanna ketakutan saat mendengar jawaban Kevin, ia takut bukan karena Jonathan yang memiliki kekasih. Tapi ia takut jika Kevin tahu bahwa ia sudah menikah, lagi.

Ia dan Jonathan sepakat untuk merahasiakan pernikahannya dari anak-anak, karena Hanna sendiri yang akan menjelaskan semua ini sambil mengenalkan Robert,suaminya.

Hanna hanya bisa terdiam sambil mengelus kepala Kevin. "Kevin, papa juga seperti Kevin saat ini. Kevin membutuhkan mama saat sedih, papa juga membutuhkan pacar saat sedih. Apalagi papa sangat sayang kepada kalian, sehingga papa pasti akan melakukan hal yang baik untuk kalian. Pacar papa pasti baik,kan?"

Hanna sudah tahu dari Jonathan, Jonathan dan Rachael sudah resmi menjadi kekasih. Ia juga yakin bahwa Rachael dapat menjadi istri dan ibu yang baik. Ia dan Jonathan memang tidak berhenti berkomunikasi, karena mereka berpisah dengan baik-baik.

"Bu Rachael baik dan pintar. Bu Rachael pintar matematika. Marvel tidak mau lepas dari Bu Rachael, Alex juga. Bahkan mereka memanggil bu Rachael mami." Kevin menjawab dengan suara yang terputus-putus karena menangis. "Gak ada yang bisa gantiin mama. Mama gak bisa baikan sama papa,lagi?"

Hanna melepaskan pelukannya pada Kevin, lalu menghapus air matanya. Ia menengadahkan wajahnya untuk menghalau air mata yang ingin terjatuh kembali. Saat berpisah dengan Jonathan, ia tidak memikirkan hal ini. Ia terlalu egois. Ia hanya memikirkan kebahagiannya sendiri.

"Mama gak bisa baikan lagi sama papa. Gimana kalau Kevin yang tinggal di sini sama mama? Nanti mama akan beritahu papa."

Kevin melepaskan pelukannya, lalu menengadahkan wajahnya menatap Hanna, "Tapi nanti papa, Alex dan Marvel gimana?"

"Ahh... Kevin lupa, mereka sudah punya bu Rachael." tambah Kevin dengan wajahnya yang sendu. "Mereka akan baik-baik saja. Kalau gitu, Kevin tinggal sama mama,ya! Mama sayang sama Kevin,kan?"

"Mama sayang banget sama Kevin. Kevinkan anak mama. Ok, sekarang Kevin mau makan apa? Kevin jangan nangis lagi,ya!" Hanna menghapus air mata Kevin, lalu mencium kening anaknya.

"Mau makan ayam kecapnya mama!" Kevin tersenyum senang, melupakan kesedihannya. Ia merasa beruntung, ia masih memiliki ibu yang sayang padanya.

Kevin kembali memeluk Hanna, "Kevin sayang mama."

***

Kevin menghabiskan waktunya di dalam kamar, bermain dengan dua ekor anak anjing yang dipelihara oleh Hanna. Hanna sedang keluar sebentar, ia berkata bahwa ia akan pulang pukul sembilan malam karena ada sesuatu yang harus dilakukannya. Sehingga ia meminta Kevin untuk tidur terlebih dahulu.

Kevin merebahkan badannya di atas kasur, ia tidak bisa tidur. Suara kendaraan yang berlalu lalang terdengar sangat jelas karena rumah Hanna berada tepat di pinggir jalan dan dekat dengan lampu lalu lintas.

Kevin memutuskan untuk memeriksa kembali buku-buku pelajarannya, ia takut ada bukunya yang tertinggal di rumah Jonathan. Jika ada yang tertinggal, ia bisa meminta tolong kepada mamanya untuk mengantarkannya pulang sekaligus mengambil pakaiannya.

SWEETEST KARMA[ADA DI TOKO BUKU]Where stories live. Discover now