"Aaahhhhkkkk!!! Wanita licik dan pria bodoh memang sangat cocok!! Dasar orang kampungan! Tak berpendidikan!! Aku akan menghancurkan kalian! Lihat saja perubahan yang akan ku lakukan pada kalian!!!!" Jiyeon berdiri di depan cermin dengan tatapan tajam.

"Aku bukanlah Park Jiyeon yang baik hati.. aku adalah Park Jiyeon yang memiliki segalanya! Aku akan memusnahkan semua orang yang telah membuatku terluka.." Jiyeon bicara pada dirinya sendiri melalui cermin.

Bel apartemennya berbunyi. Jiyeon segera pergi untuk membuka pintu dan.. tada! Krystal bersama Jungkook datang.

"Wwaaaa kalian datang!!! Kenapa tak menghubungiku dulu?" Jiyeon memeluk Krystal.

"Jungkook-ah kau tidak bekerja memangnya?" Jiyeon masih dengan ekspresi senang.

"Ne.. aku dan Jungkook sengaja ingin memberikan kejutan untukmu dan Jungkook kan seorang dokter sekaligus anak dari pemilik rumah sakit.. jadi tak masalah libur beberapa hari." Krystal menjelaskan.

"Ayo akan ku buatkan makanan."

Hari berlalu Suzy dan Myungsoo berada di dalam pesawat menuju Korea.

Krystal dan Jungkook menginap di apartemen selama disini.

"Jiyeon-na kau terlihat sangat berbeda.. aku lebih suka gaya rambutmu yang dulu.." Jungkook menatap Jiyeon teduh.

"Benarkah? Apa aku harus mengganti warna rambutku untuk mu? Hahahaha" Jiyeon mulai bercanda.

"Ne?? Aniya.. kau tetap cantik dengan rambut barumu.." Jungkook salah tingkah.

Krystal tersenyum melihat Jiyeon dan Jungkook sedang bercanda gurau. Krystal datang ikut bercanda bersama Jiyeon dan Jungkook.

Pada akhir percakapan Krystal mulai diam dan meminta Jungkook keluar meninggalkan dirinya dan Jiyeon saja.

"Wae? Apa kau mau memberitahuku berita penting eoh?? Omo! Jangan - jangan kau sudah punya namjachingu ya?" Jiyeon mengikut lengan Krystal.

"Yak! Bukan tau.. kau itu selalu saja mengatakan tentang namjachingu eoohh..." Krystal memanyunkan bibirnya

"Kkkk~ mianhae.. kau lucu ketika marah.." Jiyeon terkekeh kecil melihat sahabatnya begitu.

"Ini penting.. tolong jangan bercanda ne.. aku ingin mengatakan seseuatu." Krystal mentap lurus kearah Jiyeon.

"Hmm katakan saja." Jiyeon mulai diam memperhatikan.

"Ku dengar kabar Myungsoo dan Suzy berlibur ke sini, kau tak mau mereka bertemu denganmu. Dan wanita licik itu akan membuatmu bersedih lagi." Kata Krystal.

Jiyeon mulai menundukan kepalanya. Tangannya mengepal. "Aku.. sudah bertemu dengan mereka Krystal-ah.." Jiyeon ternyum palsu.

"Mwoya?? Aiishh apa kau baik - baik saja? Apa wanita itu berbuat sesuatu padamu?" Krystal menegang kedua bahu Jiyeon dengan ekspresi khawatir.

"Krystal-ah.. kau tidak perlu khawatir lagi, aku bukanlah Jiyeon yang dulu, aku akan membalaskan semua sakit ini.. aku akan membuat namja itu berlekuk lutut di hadapanku!" Jiyeon mengelurkan aura yang berbeda dari biasanya. Tatapan mata tajamnya semakin kuat namun tetap terlihat anggun.

I'll never be herWhere stories live. Discover now