All Over

696 90 47
                                    

"Baikalah aku pergi.." Aku mulai melangkah meninggalkan mereka berdua, namun..

"Jiyeon!"

Langkahku berhenti mendengar suara namja itu memanggil namaku.

'Tuhan tolong jangan biarkan buliran bening ini jatuh saat seperti ini. Kuatkan aku..' Jiyeon berdoa dalam hatinya.

Jiyeon kembali menghadap mereka dengan ekspresi datar. Jiyeon tak menyahut, ia hanya menunggu apa yang akan di ucapkan namja itu.

"Suzy-ya bisa kau pergi sebentar? Aku akan menjelaskan semuanya pada Jiyeon.." minta Myungsoo.

"Tapi aku kan istrimu.." Suzy mengayunkan pegang tangannya pada Myungsoo.

"Jebal.. sekali saja." minta Myungsoo lagi.

Suzy mulai menjauh meninggalkan Myungsoo dan Jiyeon yang masih diam saling menatap.

Tatapan marah dan kecewa terpancar dari mata Jiyeon. Sedangkan Myungsoo menatap Jiyeon penuh dengan kegelisahan.

"Tolong dengarkan aku sekali saja, jangan pergi sebelum aku memberi tahumu semuanya." Myungsoo mulai berbicara.

Tak ada jawaban dari Jiyeon. Ia hanya mengangkat satu bibirnya ke atas.

"Aku sudah menikah dengan Suzy. Mungkin kau sudah tau tentang ini, kau adalah masa laluku, jadi tolong lupakan saja masa lalumu bersamaku. Aku sangat bahagia bersama Suzy, maafkan aku karena telah membuat kebohongan besar di belakangmu saat itu. Setiap mengingat namamu, aku seperti ingin menangis, karena kesalahan yang dulu aku lakukan belum sempat dapat maaf darimu.. sekarang.. kau bisa hidup bahagia de.." omongan Myunsoo terpotong karena saat itu juga Jiyeon..

'Plak!'

Jiyeon menampar pipi Myungsoo cukup keras. Masih dengan ekspresi datarnya.

"Hah.. hahaha! Tak apa kau menamparku, itu pantas bagiku karena telah men.."

'Plak!'
'Plak!'
'Plak'

Tiga kali lagi Jiyeon menampar pipi mulus Myungsoo dengan wajah datarnya.

"Apa yang kau lakukan eoh!!!!" Myungsoo protes.

"Hhhmm apa yang aku lakukan? Kau itu bodoh ya? Aku menamparmu.. apa kau tidak melihatnya eoh?!" Jiyeon melipat kedua tangannya.

"Hey hey hey.. kau bukanlah Jiyeon yang ku kenal.." Myungsoo terlihat memasang wajah kesal.

"Aku memang bukan Jiyeon yang kau kenal! Gayamu kampungan, wajah pas - pasan.. ahh iya kau kan masa lalu ku ne? Maaf aku sudah melupakanmu.. jadi mulai sekarang jangan pernah coba menjelaskan apa - apa padaku, karena kesalahanmu tak bisa aku maafkan.. dan kau bisa menunggu sampai saatnya tiba.. siapa yang akan menangis kehilangan, siapa yang akan memohon, siapa yang sebenarnya harus kau pertahankan! dan siapa sebenarnya korban disini!!! Jiyeon berbicara lantang tanpa ada kesalahan dari tatapan matanya. Ia merasa puas dengan apa yang telah ia lontarkan pada Myungsoo.

Skip

Jiyeon langsung mengurung diri di apartemennya. Pikirannya kacau, wajahnya sangat merah menahan amarah. Saat - saat seperti ini ia sangat ingin melempar barang barangnya ke sembarang tempat, tapi tidak mungkin ia lakukan. Ini apartemen tak mungkin Jiyeon melakukan hal bodoh itu disini.

I'll never be herWhere stories live. Discover now