Let Him Go

1K 92 2
                                    

Heather

Hari ini ibu dan ayah akan menanam bunga matahari lagi. Merombak kebun kemarin lalu menanam ulang. Aku akan ikut membantu nanti.

Ini masih sangat pagi dan terasa sangat dingin. Aku tidak suka dingin. Aneh memang kenapa aku merasa kedinginan.

Sudah seminggu aku tidak bertemu Luke. Hidupku berjalan normal saja. Hanya..

Aku tidak bisa menghilangkan dia 100% dari otakku.

Aku benci betapa

merindukanmu

membuatku melankolis

hari-hari hujan menjadi teman

dan lagu-lagu klise pengundang tangis

jadi hymne wajibku

pengantar tidur. 

Aku benci betapa 

merindukanmu

membuatku berpikir hal-hal terburuk

takut esok hari

tak melihatmu lagi

dan setiap nama

guratkan ancaman

cemburu menjadi kawan

tidak pernah menyenangkan

Kenapa?

Aku membaca buku yang dulu pernah kubuat. Buku itu berisi kumpulan puisi-puisi orang lain yang kusalin. Dan puisi barusan lagi-lagi sangat cocok untuk keadaanku. Aku tidak bisa begini terus. Aku mengambil selembar kertas lalu menulis sesuatu. Menulis sebuah puisi untuknya. Puisi selamat tinggal.

Aku benci kita.

Aku benci bagaimana

kita bertemu

dan sejuta sel di tubuhku

berubah

menjadi serpihan serpihan cahaya

yang aku tidak tahu

mengapa

dan bagaimana bisa

Kau pergi

dengan setumpuk luka di hati

tak bersisa selintas pun

bayanganmu

meninggalkan semerbak aroma

di jaket merah muda

Aku tahu kita bukan

ditakdirkan bergandeng tangan

karna aku bukan untukmu

dan sebaliknya

kita mungkin memang

tidak pernah ditakdirkan untuk

bersama

Aku tahu kau tidak pernah

menyadari betapa seluruh tangis itu

apakah sia-sia?

puluhan puisi cinta

apa ada gunanya?

aku ingin mengakhiri

antara kau dan aku

yang bahkan tak pernah bermulai

Dan aku benci

kenapa semua ini tercium seperti

selamat tinggal

Mungkin memang begini

jalan yang harus dilalui

Dan dengan semua asa,

jerit rindu di pagi buta,

bunga matahari berjumlah tiga,

Aku akhirnya

melepaskanmu

dengan dia.

Aku menginginkan akhir yang bahagia. Tapi tidak semua hal di dunia ini berjalan seperti yang kau inginkan. Aku mengusap air yang jatuh ke pipi. Melipat kertas barusan menjadi tiga, lalu memasukkannya kedalam sebuah amplop. Dan menulis besar besar di depan amplop itu:

Dear Luke, I let you go.

---------

Siang itu, aku mengubur amplop tadi bersama tiga buah bunga matahari layu yang pernah ia berikan padaku dulu. Menguburnya bersama dengan benih bunga matahari yang baru.

----------

ini agak puitis gapapa kan yeee wkwkw gue tau ini short chapter. puisi yang ditulis Heather bikinan gue mwihi :3 #apacoba. HAAAA YAUDAH. tunggu chapt berikutnya!!

oiya, kayaknya ini pov-nya Heather yg terakhir hu :c

-ann

Golden SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang