11- Pentas Seni

4K 348 2
                                    

Lihat aku untuk kali ini saja
***

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Semua siswa sibuk dengan kegiatan pensi yang diadakan begitu meriah, termasuk cewek mungil berseragam putih hitam dilapisi jaster biru muda dan name tag yang menggantung di lehernya. Cewek itu dengan lincah berjalan kesana kemari mengecek persiapan porseni.

Acara sudah dimulai beberapa menit yang lalu. Diawali dengan sambutan ketua pelaksana dan diakhiri dengan menampilkan perwakilan dari setiap kelas, seperti kelas Nathan misalnya yang menampilkan tarian tradisional oleh Naina dan kawan-kawan, sedangkan Nathan sendiri mewakili ekskul musik, menampilkan band andalannya dengan Reno sebagai vokalis.

Suasana yang tadinya ramai menjadi senyap saat band Nathan menaiki panggung, termasuk Maura. Matanya tak lepas memandangi cowok yang tengah memetik gitar penuh penghayatan. Yang membuat Maura kesal adalah saat mendapati Nathan yang sesekali melirik Naina. Ia tersenyum miris lalu beranjak menghampiri stand bazar milik kelasnya.

"Jadi gini cara lo ngelayanin pembeli? Sambil ngelamun?"

Maura hampir saja menjatuhkan es krim di genggamannya karena kaget. Ia melotot pada sosok teman sekelasnya yang tiba-tiba muncul. "Azka, bisa gak sih gak ngagetin gue sekali aja?"

Yang diajak bicara malah cengengesan sambil menggaruk-garuk tengkuknya.

"Kenapa? Lo pingin ini ya?" Maura menyodorkan es krim bertabur coklat di tangannya yang langsung dibalas anggukan oleh cowok itu.

"Beli sendiri!"

"Yah, lo kok gitu sih? Inikan stand milik kelas kita. Masa minta satu aja gak boleh?" Azka menatap penuh permohonan. Maura tak peduli dengan rengekan temannya itu, enak saja minta gratisan sedangkan saat pembuatan stand cowok itu malah menghilang. "Enggak Azka. Sekali enggak tetap enggak, titik!"

"Maura, please! Lo gak kasian sama gue yang kecapean kayak gini? Gue abis manggung tadi, masa lo tega biarin gue kelaparan dan kehausan?"

"Manggung? Please deh, Ka. Lo itu lebih banyak tebar pesona dari pada nyanyi? Dasar boy band abal-abal!" Maura kesal sendiri, ia kira Azka dan teman-temannya akan menampilkan sesuatu yang menakjubkan karena dari beberapa minggu lalu mewanti-wanti anak-anak kelas untuk hadir, wajib katanya. Nyatanya mereka malah joget-joget tak jelas. Maura sebagai panitia pensi dan anggota kelas XI IPA 3 berkali-kali menepuk dahinya.

"Eh, Mou jangan salah, gini-gini gue mirip Taehyung BTS."

Maura terbahak mendengar pernyataan Azka yang begitu percaya diri. Tak tahu saja para pengunjung sudah melihat ke arahnya dengan tatapan aneh. Azka sendiri hanya meringis bergumam pelan, "Bukan temen gue."

"Udah Mou, udah dong ketawanya. Gue pergi nih kalau lo terus ketawa."

"Haha, abis lo lucu sih. Masa ngaku-ngaku mirip Taehyung BTS. Kalau diliatnya dari atas Namsan Tower terus pake sedotan baru mirip," ledek Maura sambil terus tertawa memegangi perutnya, bahkan matanya sampai berair.

"Ya elah, iyain aja kenapa sih? Sama temen sendiri juga, kayak lo nya cantik aja!"

Maura yang tadinya tertawa langsung terdiam. Sontak Azka menutup mulutnya mendapati perubahan di wajah Maura yang kini menunduk. "Gue emang gak cantik tapi-"

"Gue MANIS!" teriak Maura tepat di dekat telinga cowok itu. Sontak Azka mundur, mengusap-usap telinganya. "Ya ampun, telinga gue! Lo gila ya?"

"Bodo!" Maura melengos pergi, tapi takdir sedang tak berpihak padanya. Baru saja terbebas dari Azka, seseorang sudah menghalangi langkahnya. Maura berdecak. Nih dua saudara gak bisa apa gak ganggu buat hari ini aja?

(Not) With You (Revisi)Where stories live. Discover now