Satu

221K 5.7K 49
                                    

Felicie POV

Hai nama gue Felicie Margaretha, gue anak pertama dari dua bersaudara. Gue sekarang bersekolah di SMA Bina Bangsa dan baru saja naik ke kelas 12.

Sejak kecil gue selalu bercita-cita ingin menjadi seorang arsitektur muda, tapi gue cukup tahu diri karena kemampuan menggambar gue masih bisa di bilang jauh dari kata bagus. Dan pada akhirnya gue mencoba hal lain yaitu menulis, bukan karya sastra atau yang berbau puisi puitis begitu, gue lebih suka menulis cerita teen fiction yang bisa dijadikan tempat berhalu sama cogan-cogan. Namun, semenjak gue dijodohin sama seseorang, kegiatan baru gue hilang begitu saja karena bayangan gue tentang cogan idaman ikut menghilang karena kelakuan abstrak bin nyebelinnya.

Author POV

Sekarang Felicie sedang sibuk mengetik di laptopnya dengan secangkir coffeelate kesukaannya.

Namun aktivitasnya terhenti saat mamanya memanggilnya.

"Fel!" panggil Sasa yang tak lain merupakan mama Feli.

Feli menoleh ke arah mamanya. "Kenapa Ma?"

"Kamu sudah dapat jawaban soal pertanyaan mama papa kemarin?" tanya Sasa sembari duduk di tepi ranjang Feli.

Feli tampak mengela napas berat, lalu ia menurunkan laptopnya dari pangkuannya.

"Kan Feli kemarin sudah jawab Ma."

"Ayolah sayang, mama sama papa enggak pernah minta apa pun sama kamu selain ini sayang." bujuk Sasa.

"Ma, tapi Feli enggak mau. Feli kan masih sekolah masa mama sama papa malah jodohin aku sih." Feli tetap kukuh mempertahankan jawabannya.

"Sayang kan kemarin papa sudah bilang kalau kamu masih tetap bisa sekolah dan kuliah sesuka kamu setelah menikah sayang."

"Tapi Ma, Feli enggak mau nanti kalo Feli hamil gimana? Feli enggak bisa sekolah lagi dong."

"Kamu kan masih bisa homeschooling. Please kamu terima ya perjodohan ini! Mama enggak enak sama sahabat papa kalo kamu menolak perjodohan ini sayang." Sasa terus membujuk anak sulungnya.

"Ma... "

"Feli please!"

Saat melihat Sasa yang terus memohon kepadanya, Feli mulai tak tega jika ia tetap mempertahankan jawabannya tentang perjodohan itu.

Lalu ia pun menarik napas dalam-dalam, dan menghembuskannya pelan. Dan dengan perasaan yang bercampur aduk Feli berkata, "Oke, Feli mau Ma."

Wajah Sasa yang tadi murung kini berubah menjadi terlihat senang.

"Terima kasih sayang!"

"Nanti jam 7 malam kamu dandan yang cantik ya, soalnya kita bakal ketemu sama calon suami kamu."

Enggak mau! Malah kalau bisa gue jelek-jelekin sekalian biar dia enggak mau nikah sama Feli Ma! batin Feli.

"Iya Ma,"

"Ya sudah kamu siap-siap sana ini sudah jam 6." pinta Sasa dengan semangatnya.

Males

"Iya Ma." dengan malas Feli beranjak dari ranjang dan segera menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

***

07.00 PM

Jam sialan! Kenapa cepat banget sih jam 7-nya! Batin Feli kesal sambil mengenakan lipbalm-nya dan menyemprotkan parfum ke setiap lekukan tubuhnya.

 Perjodohan Where stories live. Discover now