lima puluh tiga - rahasia terungkap

107K 7K 1.3K
                                    

Anyway, ada beberapa yang saranin soal RP. Klo saya open rp, ada yang minat gak?

Author's POV

Kai berjalan menelusuri koridor sekolah dengan earphone yang tersumbat di kedua telinganya. Dirinya baru saja sampai saat jam menunjukkan pukul 8 lewat 15 dan koridor sedang dalam kondisi ramainya.

Sebuah lagu yang tiba-tiba terputar membuat memori masa lalunya kembali mengisi relung-relung pikirannya.

Kau bilang kini kau tak menarik lagi
Tapi ku merasa kau tidak
Kau selalu bertanya apa ku masih cinta
Dari pertanyaanmu sepertinya kau takut

Sekarang atau 50 tahun lagi
Ku masih akan tetap mencintaimu
Tak ada perannya rasa cintaku
Masih sama seperti pertama bertemu

Memori kenangan dirinya dan seseorang di masa lalu seperti terputar kembali. Ingatannya saat ia dan orang tersebut menyanyikan lagu itu dengan penuh cinta terasa seperti baru terjadi kemarin.

Seseorang yang membuatnya sampai saat ini tidak pernah melirik cewek lain dan tidak pernah membuka hati untuk cewek lain.

Zuraiti.

Lagu itu kembali berlanjut bersamaan dengan memori masa lalunya yang masih terus terputar.

Kuingin tahu pernahkah kau duakanku
Bermain cinta dibelakangku
Bersenang-senang

Dari pertanyaanmu sepertinya kau takut..

"Ahhh!" saat bait tersebut terdengar, Kai melepas kedua earphone yang menyumbat telinganya dengan frustasi.

"Ngapain lo inget mulu sih? Dia itu gak penting!" ia berucap pada dirinya sendiri. “Ah, gara-gara Cegis nih nyinggung kalo gue belum move on, kepikiran kan jadinya," gerutuan itu berlanjut.

Perhatian Kai kemudian tersedot oleh siswa-siswi yang nampak mengerumuni mading sekolah. Ada yang berlomba-lomba untuk sampai kedepan, ada yang mengeluarkan ponsel dan memotret dan ada pula yang lari ngacir karena kebelet boker.

Kai melangkahkan kaki mendekati kerumunan itu. “Eh ada apa sih?” tanya nya pada salah satu siswa disana.

Siswa itu seketika terlihat kaget melihat Kai. “Woy, woy ada Kai!” teriaknya cukup kencang membuat banyak mata tiba-tiba menoleh padanya, dan sama seperti siswa tadi, mereka terlihat kaget.

“Ada Kai, kabur, kabur! Dia kan temen baiknya!”

Kai mengerutkan kening tatkala hampir setengah dari massa yang tadi berkumpul kini membubarkan dirinya ketika ia datang. Tapi berkat itu juga ia kini punya akses untuk melihat apa yang ada di mading.

Kai mengarahkan matanya masih dengan ekspresi bingungnya kearah mading. Matanya kemudian seketika membulat saat ia sudah menemukan biang dari segala kehebohan tadi.

Di mading saat ini, tertempel dengan jelas beberapa foto yang benar-benar membuat heboh. Itu adalah foto Devin yang diambil berlatarkan sebuah club malam dimana di salah satu foto Devin tampak mabuk dalam bopongan seseorang lainnya, itu Asher.

“Tamat riwayat lo, Dev,” gumam Kai terpaku menatap lurus pada foto-foto tersebut masih dengan ekspresi kagetnya.

Dan Kai memang benar, mulai hari itu image siswa teladan Devin yang selama ini menempel padanya hancur hanya dengan beberapa foto di mading itu.

Tapi, yang jadi pertanyaannya saat ini, siapa yang mengambil dan menyebarkannya?

Apakah ini ada kaitannya dengan kasus terror Sea selama ini?

***

Devin dan Sea masuk kedalam kawasan sekolah dengan perasaan canggung, apalagi Devin. Kalau tidak salah itu adalah pertama kalinya ia berpegangan tangan dengan Sea begitu lama. Tangannya memang masih pegal tapi itu tidak penting, yang penting hatinya senang.

Tapi ada yang aneh pagi ini dan Sea menyadarinya. Tatapan yang dilontarkan orang-orang berbeda, mereka nampak mencemooh. Kalau tatapan itu untuk dirinya itu sudah biasa tapi kali ini tatapan itu mereka tujukan pada Devin juga yang artinya itu adalah hal yang sangat tidak biasa.

Sea mulai mengamati sekitarnya, kali ini bukan lagi hampir tapi semua tatapan mengarah pada keduanya. Apa lagi yang terjadi sekarang?

“Vin…” Sea memanggil Devin masih dengan mata yang melihat sekeliling.

Tapi Devin belum sempat menjawab ketika tiba-tiba dari depan Asher dan Shena berlari kearah mereka dengan terburu-buru.

“Sea, Dev, gawat! Ini beneran gawat!” Shena berusaha berbicara sambil mengatur napasnya agar kembali normal.

Perasaan Sea mulai tidak enak.

Shena ingin berbicara tapi napasnya belum juga normal membuat Asher yang akhirnya angkat bicara. “Ada yang ambil foto kita pas lagi di club, pas lo mabok semalem.”

Sea terkejut tapi ini tidak seperti yang Sea duga. Kenapa harus foto Devin?

“Kita?” Devin bertanya setelah tadi diam beberapa saat, nampak di wajahnya terdapat sedikit rasa khawatir disana.

“Iya, lo, gue sama…” Asher mengalihkan pandangannya pada Sea. “Sea.”

Sea terdiam. Ia… marah. Kenapa bukan dirinya saja yang difoto? Kenapa Devin harus masuk segala?

“Sekarang Kai lagi singkirin semua foto itu tapi tetep aja udah ada beberapa anak yang ambil gambarnya,” terang Shena kemudian menatap Devin. “Dan Dev, lo dipanggil ke BK sama bu Alexa.”

“Devin doang?” tanya Sea dengan suara sedikit keras.

Shena mengangguk. “Lo selamat karna di foto yang keliatan bagian belakang lo doang. Dan Asher selamat karena mukanya ketutup Devin.”

“Selamat gimana maksud lo, Shen? Terus Devin gimana? Gue gak mau tau, gue juga mau dipanggil ke BK!”

“Jangan,” tahan Devin langsung. “Gue pergi sendiri.”

“Tapi Vin, gue juga ada disana!”

“Asher juga disana, Kai juga disana dan Shena juga disana. Sekali lo terlibat, mereka bertiga juga pasti terseret.”

Sea diam, mengatupkan bibirnya. Tapi kalau begitu, masa Devin harus menganggung semuanya sendiri?

Asher menepuk pundak Devin membuat cowok itu menoleh. “Lo tau gue gak pernah keberatan buat ikut terserat kan?”

Devin sedikit berdecak dan mengangguk sekali. “Kali ini gak perlu.”

Asher mengangguk-angguk paham. “Gue percaya sama lo. Lo bisa kan skak-mat si bu Alexa itu?”

Tawa kecil Devin terdengar. “Jagain dia dulu buat gue,” katanya menunjuk kecil pada Sea sebelum akhirnya ia berlalu untuk segera menuju ruang BK.

to be continued...

Menurut kalian ini ada kaitan sama terrornya sea kah? Atau ada yang lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurut kalian ini ada kaitan sama terrornya sea kah? Atau ada yang lain?

Bingung ya? Ehee

Next? Spam skuy...

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang