MC - DELAPAN BELAS

7.1K 437 141
                                    

Salam senja...

Maaf baru bisa update hari ini...

Jangan lupa bacanya sambil senyum!!

Happy readinggg...

*

*

*

*

*

"Sa..." pelan Andrew.

Raisa bersedekap dada dan menggerakkan bola matanya, "Apa?" Jawabnya malas.

"Gue..." Andrew mengambil napas dalam, "Gue gak mandulkan?"

Raisa tercengang. Pipinya mengembung antara menahan tawa dan merahasiakan sesuatu.

"Jadi? Bagaimana?" Andrew menunggu dengan gelisah. Rasa pusing akibat pukulan Rio pun menghilang tertutup dengan perasaan gelisah.

Raisa sedikit mengeryit dan menatap lekat Andrew. "Hmmm... Gue belum tahu, Drew. Gue harus melakukan beberapa jenis test untuk bisa menarik kesimpulan apakah elo mandul apa enggak." Raisa mendekatkan wajahnya pada wajah Andrew yang kini telah bersandar di kepala sofa, "Yang jelas gue butuh sperma elo..." bisik Raisa, sudut bibirnya menyeringai.

Deg.

Wajah beradu yang hanya berjarak beberapa inci itu membeku sampai Andrew melepas kontak mereka, ia memalingkan wajah. "Keluarlah!" pinta Andrew kemudian.

Raisa menegakkan tubuhnya dan membawa kedua tangannya ke dalam saku celana bahannya. "Oke, tapi sebelum itu gue harus ngompres dan bersihin luka elo biar gak infeksi."

Mata Raisa menyelusuri seluruh ruangan kerja Andrew, "Dimana elo naruh kotak P3K?"

Andrew menoleh ke samping kanan, "Dalam lemari itu, ambillah!"

Andrew menunjuk lemari kayu yang bersebelahan dengan rak buku berisi penuh dereten buku yang tersusun rapi.

Raisa mengambil kotak putih yang ia maksud dan membuka lemari es mini milik Andrew. Ia hanya mendapati kemasan botol air mineral. Ia mengambil dan membawa satu botol dingin tersebut.

Langkah pertama yang harus Raisa lakukan yaitu dengan mengompresnya menggunakan air mineral dingin tadi. Air dingin dapat membuat darah kembali mengalir lancar dan mencegah terjadinya pembekuan pada luka memar di wajah Andrew. Raisa juga memberikan sedikit penekanan pada area sekitar luka memar agar mengurangi pembengkakan.

"Arghhh... Sakit!!" ringis Andrew.

"Tahan sedikit, Bodoh!" Raisa semakin menekan kuat luka Andrew.

"Arghhh... tapi ini sakit." keluh pria itu. Lagi.

"Hal ini juga yang pasien elo rasain. Bertahanlah!"

Alisnya tertaut membentuk garis lurus dengan kening berkerut. Wajah Andrew tak terima, "Elo pikir gue dokter bagian IGD? Dan elo lupa kalau gue dokter bedah syaraf?" protesnya.

Raisa terkekeh, membuat Andrew semakin bersungut. Dan kali ini Andrew tidak bisa menahan rasa perihnya, Raisa mengoleskan kapas yang sebelumnya telah ditetesi dengan betadine. Antiseptic Solution.

Menurut wanita cantik itu, Andrew akan semakin tampan jika sedang marah. Tidak akan pernah berubah sejak mereka berpacaran dulu.

 Tidak akan pernah berubah sejak mereka berpacaran dulu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Miss CangCut's (Terbit)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon