Chapter 5 : Diary?

72 6 2
                                    

🎵Ariana Grande -
Honeymoon Avenue🎶
YemimaYaffa
----

Author's POV

"Pssst! Ly, bantu aku jadi mak comblangnya Niel sama Catherine dong?" Rico melirik kearah Emily yang masih terfokus pada laptop di hadapannya.

"Hmm? Laah, jadi itu alesannya kalian diem-diem kesini? Dasar cowo, modus mulu. Lempar kode, sembunyi hati!" Emily tersenyum sekilas dan menonton drama Korea lagi. Inilah Emily, yang selalu tak bisa diganggu gugat saat menonton drama Korea. Mau ada pencopet, hantu, cogan aja bisa dikacangin.

"Emm, tapi aku bohong sih. Bilangnya ke Niel kalo aku yang mau deketin kamu." ujar Rico berbisik dan bergeser mendekati Emily.

"Haaah? Kok malah aku yang jadi tumbalnya sih?" Serentak Emily terbelakak dan menutup laptopnya.

Catherine yang mendengar kegaduhan di ruang tamu langsung berjalan cepat dan Daniel menyusul di belakangnya. "Urusan kita belum selese Niel."

"Yeah, whatever, little princess!" Daniel mengacak-acak rambut Catherine dan menjulurkan lidahnya. Sedangkan Catherine hanya meliriknya tajam sesaat dan merapikan rambutnya lagi.

Rico masih membungkam mulut Emily dengan kedua tangannya dan Emily meronta-ronta, berusaha menarik kedua tangan Rico.

"Kenapa sih?" tanya Catherine masih kebingungan melihat tingkah laku mereka berdua.

"Bleeh, apaan sih. Tanganmu nggak higenis amat. Bau pete tau!!" ujar Emily bergidik jijik dan mendengus kesal.

Rico terkekeh dan malah mendekatkan tangannya ke hidung Emily lagi. Emily berdiri karna menghindari Rico. Tapi mereka berdua malah berlarian di sekitar ruang tamu, membuat Catherine tersenyum kecil melihat tingkah laku mereka. "Childishnya!"

"Minggir peteee!!!"

---

Catherine's POV

"Enak juga yaa belajar bareng gini." ujar Rico tersenyum kearah Emily yang masih kesal dan membuang mukanya. "Enak-enak apa, Nyet? Aku jadi obat nyamuk terus nih." Daniel menghela napas karna dia duduk di antara Rico dan Emily.

"Mangkanya mulai PDKT, Bro. Tuh kode, Cath. Kasian masa Niel yang ganteng gini masih aja ngenes nge-jomblo dari dulu, iya nggak?" Rico menyikut lengan Daniel. "Ooo, bodo amat!" ujarku masih terfokus dengan soal matematika di depanku. Daniel yang mendengar itu menatap Rico tajam dan Rico hanya nyengir melihat reaksi sahabatnya.

"Eh, kalian laper nggak? Udah jam satu nih." kataku sambil menunjuk jam dinding di ruang tamu.

"Nah, untung kamu peka, Cath. Niel dari tadi udah keroncongan tuh. Jadi, mendingan kalian berdua beli makan sama snack di Alfamart sebrang."

Pletak...

Daniel menepuk punggung Rico dengan kamus oxford di depannya. Rico langsung meringis, hingga membuatku tertawa geli melihat reaksinya. "Aku masak aja deh. Ada ayam, sosis, nugget, kalo nggak salah. Gimana?" tanyaku.

"Mauuu! Nggak usah ditanya kali. Apa-apa yang gratis sih aku jelas mau, Cath." ujar Emily yang akhirnya membuka mulutnya. Kurasa moodnya mulai membaik.

"Yaa udah deh, aku ke dapur yaa." ujarku sambil berdiri dan bergegas ke dapur.

"Okee, aku balik nonton my bebeb ah!" jawab Emily riang.

Almost Is Never Enough [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang