TWO OWNERS × Part 50

292K 11.5K 795
                                    

Author POV

"Jadi, apa yang ada dipikiranmu?" tanya Olivia.

Harsha mengerjap, "Keanehan."

Olivia tercenung dan berpikir-pikir tentang pria misterius itu. Olivia dan Harsha kembali ke meja cafe, mereka saling duduk dan kebingungan. Harsha lebih pusing memikirkannya.

Pria bersetelan formal yang melihat Harsha dari kejauhan, memberikannya sebuket bunga dan secarik kertas dengan kata someday bahkan pria asing itu melemparkan senyum kepada Harsha.

"Coba kau ingat-ingat, mungkin saja kau kenal pria itu," ujar Olivia.

Harsha menggeleng, "Sama sekali tidak. Aku tidak mengenalnya, Oliv."

"Lalu siapa?"

"Entahlah, aku tidak mengerti. Kalau dia itu Marcell, aku tahu ciri-cirinya karena aku sudah cukup lama bersamanya."

Mereka sama-sama diam. Harsha memperhatikan sebuket bunga yang ada di meja dengan tatapan kosong. Kejadian sore ini sunggug misterius.

Olivia berdehem, "Jika Allard tahu ini apa dia akan marah?"

"Tentu saja. Dia benci jika ada pria lain yang mendekatiku. Bila Allard lihat sendiri waktu pria itu memperhatikanku dari jauh, pria itu pasti sudah babak belur," kata Harsha.

"Em...apa kau akan memberitahunya soal ini?" tanya Olivia.

Harsha mendesah, "Aku harus memberitahunya. Lagipula dia dalam perjalanan kemari, dia pasti bertanya soal bunga ini."

"Kau benar juga."

"Dan karena keanehan ini, aku jadi takut."

"Takut kenapa?"

"Ya ampun, Oliv. Siapa tahu pria itu orang jahat."

Olivia bergidik ngeri membayangkan kalau pria asing itu memang orang jahat. Ia tidak mau Harsha celaka, selain menyayanginya, ia juga takut dengan Allard karena Allard memberikan kepercayaan padanya.

Jika Harsha kenapa-kenapa, habislah aku, batin Olivia khawatir.

Olivia memegang tangan Harsha dan tersenyum padanya, Olivia mencoba menenangkan sahabatnya itu bila semua akan baik-baik saja. Allard pasti bisa menemukan indentitas pria asing itu dan mengetahui maksud pria itu.

"Itu dia kekasihmu sampai!" seru Olivia.

Harsha mengikuti arah tatapan Olivia dan mengulas senyum melihat mobil sport hitam milik Allard. Tampak pintu mobil itu terbuka dan satu kaki beralas sepatu hitam berpijak.

Pria berpakaian formal dan tampan itu keluar dari dalam mobil sepenuhnya. Wajahnya semakin tampan dengan senyum tulusnya yang ia tunjukan untuk Harsha.

"Oh..ya ampun, Harsha. Priamu benar-benar sempurna. Keturunannya pasti jauh lebih tampan darinya," gumam Olivia.

Harsha mengelus perut buncitnya, menatapnya penuh kasih sayang dan tersenyum membayangkan puteranya lahir dari dalam rahimnya. Lalu Harsha beranjak dari kursi.

Allard berada di hadapan Harsha, ia mendorong tengkuk Harsha dan mendaratkan ciuman di bibir gadis itu. Olivia yang menyaksikannya sendiri merona dan tak kuasa menahan senyum. Pasangan itu memang selalu mengumbar kemesraaan.

Harsha menarik bibirnya dan memeluk Allard dengan erat. Allard mengernyit, ia bisa memahami apa yang Harsha rasakan lewat sentuhan dan cara Harsha memeluknya.

"Sayang, ada apa? Kau seperti orang ketakutan," gumam Allard mengecup puncak kepala Harsha.

Harsha memejamkan matanya, "Aku tenang jika kau bersamaku."

TWO OWNERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang