TWO OWNERS × Part 41

337K 15.3K 1.1K
                                    

Author POV

New York City, USA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New York City, USA.

Disebuah mansion hiduplah sepasang suami isteri yang tak memiliki arti apapun, hanya ada arti keterpaksaan. Bukan sang suami, melainkan sang isteri yang merasakan keterpaksaan dan kesesengsaraan dalam kehidupan pernikahannya.

Ia tak mencintai pria itu, suaminya. Hanya perasaan benci yang ia berikan kepadanya. Cintanya kekeh untuk satu pria saja, pria yang sudah ia tinggalkan. Gadis berusia 22 tahun itu duduk seraya memandangi air kolam renang. Ia tampak melamun.

Seandainya hidupku setenang air disana, batinnya lirih.

"Nyonya Harsha," panggil seorang pelayan.

Gadis itu menoleh. "Ah.. ya, ada apa?"

"Tuan Marcell memintamu untuk ke kamar. Tuan menunggumu di sana," kata pelayan itu dengan hormat.

Harsha menghela nafas, ia tersenyum paksa dan meminta pelayan itu pergi. Dengan langkah malas ia menaiki tangga menuju lantai atas, ke kamarnya dengan Marcell.

Apakah Harsha sudah menerima Marcell dalam hidupnya? Jawabannya tidak. Ia SANGAT MEMBENCINYA, meski terkadang ia menurut padanya. Kecuali urusan sex, ia menolaknya mentah-mentah. Sampai-sampai ia harus berhati-hati jika Marcell tidur satu ranjang dengannya.

Setelah hari itu, dimana keesokan setelah malam pernikahan, Harsha terkejut bangun dari tidur tanpa sehelai benang pun dan tak ingat kejadian apa yang dialaminya di malam itu. Setelah Marcell menceritakan kejadian di malam itu, Marcell habis terkena dampratan Harsha. Pria itu memakan semua amarah, cacian, makian dan amukan Harsha. Harsha berkali-kali merutuk Marcell yang telah memberinya obat perangsang. Sejak saat itu kebenciannya bertambah.

Harsha pun menolak bila Marcell menyentuhnya sedikit saja ketika ia tidur. Harsha sangat menjaga jarak, tak perduli jika Marcell kenyataannya adalah suaminya. Marcell marah akan sikap Harsha yang membatasinya, namun ia punya cara lain untuk melampiaskan amarahnya.

 Marcell marah akan sikap Harsha yang membatasinya, namun ia punya cara lain untuk melampiaskan amarahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaitu dengan cara memperketat penjagaan di mansion miliknya. Setiap sudut area mansion-nya bagian luar, pasti dijaga ketat oleh para penjaga terdiri dari 15 orang. Dilengkapi CCTV di area luar dan dalam. Marcell sengaja melakukan itu untuk terus mengawasi Harsha. Ia pun bisa memantau Harsha melalui CCTV yang terhubung dengan ponsel, i-pad, dan laptopnya dimanapun ia berada, sekalipun jauh dari Harsha.

TWO OWNERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang