Author POV
Allard masuk ke dalam kamar Harsha, ia menjumpainya sedang berbicara asyik dengan Mia. Si kepala pelayan mansion itu memang sangat akrab dengan Harsha. Namun, Allard meminta Mia untuk tidak menceritakan kepahitan mengenai masa lalunya yang kelam. Allard ingin biar dirinya sendiri yang menceritakannya ketika menurutnya itu waktu yang tepat, ia tidak ingin membuka lembaran masa lalu lagi yang bisa merusak mood-nya. Jika ia mengingat masa kelam itu, emosi akan meluap, ia tidak ingin Harsha menjadi sasaran amarahnya. Mia menghentikan percakapan, ia pun bergegas keluar kamar dan meninggalkan Tuannya berdua dengan Harsha.
"Harsha, kemasi pakaianmu dan barang-barang yang ingin kau bawa," ucap Allard.
Harsha mengernyit, "Kita akan pergi? Apa kau mengusirku?"
Allard terkekeh, "Yang benar saja. Kita akan pergi, sayang."
"Kemana? Apa kita akan berpergian jauh sehingga kau menyuruhku mengemasi pakaianku, Allard?"
"Ya, perjalanannya selama 10 jam dari Los Angeles ini."
"Selama itu?"
"Aku akan membawamu untuk ikut bersamaku."
"Iya, Allard. Tapi katakan dulu kemana?"
"Aku akan mengajakmu ke Paris."
Harsha tercengang dengan membulatkan matanya, "Pa..Paris? Paris? Negara yang punya menara Eifel itu?"
Allard mengangguk, "Ya benar. Kenapa? Kau terlihat begitu senang."
"Siapa yang tidak senang kalau seseorang akan pergi ke Paris?" Harsha berdecak.
Allard menghampiri Harsha yang sedang duduk di sofa, berdiri di depannya dan mengacak puncak kepala Harsha. Sampai gadis itu mengerucutkan bibirnya seraya tersenyum karena perbuatan Allard telah membuat rambutnya berantakan.
"Apa kau bahagia aku mengajakmu kesana?" tanya Allard.
"Tentu. Apa kau serius akan mengajakku kesana, Allard?" Harsha bertanya seraya mendongak.
Allard tersenyum, "Jangankan kesana, ke seluruh dunia pun aku akan mengajakmu. Kau ingin ke negara apapun aku akan menuruti kemauanmu, demi membuatmu bahagia."
Harsha berdiri, lalu memeluk Allard secara tiba-tiba. Allard tersenyum dan membalas pelukan Harsha. Harsha memeluk Allard, bukan karena satu alasan yaitu akan ke Paris, ada alasan lain mengapa ia memeluknya dan merasakan bahagia.
Kehadiranmu dalam hidupku, itu sudah cukup membuatku bahagia. Apalagi aku merasa beruntung, di miliki pria sepertimu dan dicintaimu. Tak pernah ku bayangkan jika Tuhan menghendaki ini untukku, batin Harsha lalu melepaskan pelukannya.
Allard yang menunduk kembali menatap Harsha dengan tersenyum dan membatin, Apapun Harsha, apapun akan ku lakukan demi membuatmu bahagia. Karena kau layak untuk aku bahagiakan dan aku...cintai.
YOU ARE READING
TWO OWNERS
Romance#1 in Romance (12/09/2017) Bagaimana rasanya ketika kau diculik lalu tanpa kau sadari dan tanpa kau tau, kau dibawa ke lokasi yang benar-benar jauh? Takut, itulah yang dirasakan oleh gadis bernama Harsha Luvena (18 th). Harsha diculik oleh oran...