TWO OWNERS × Part 08

511K 20.1K 541
                                    

Author POV

    Ketika pria tampan berusia 23 tahun itu mempijakan kaki di dalam gedung perusahaan yang megah tersebut, membuat siapapun berhenti beraktivitas. Lantaran semua mata memandang sosok pria tampan nan dingin itu, siapa lagi kalau bukan Allard Mackenzie. Allard si pemilik perusahaan termuda di Los Angeles. Di usianya yang terbilang masih muda itu telah mampu menjadi pemilik sebuah perusahaan besar, dan terkenal sukses itu.

Semenjak dirinya menjadi pemilik perusahaan tersebut, keberuntungan terus berdatangan pada perusahaan itu. Allard selain terkenal karena reputasinya sebagai pemain wanita, ia juga terkenal akan kesuksesan dan kejeniusannya dalam membangun perusahaan lebih maju lagi.

Harsha mengernyit ketika melihat Allard yang menghentikan langkah kakinya. Ia bertanya dalam hati lalu mengedarkan pendangannya ke seluruh karyawan yang ada di lantai bawah gedung Allard MKZie LA Property Company.

Harsha mengikuti arah pandangan mata orang-orang itu dan ternyata Allard yang menjadi pusat perhatian mereka. Harsha heran melihat bagaimana para wanita menatap Allard, ada sorot kekaguman. Allard menjadi pusat perhatian itu sudah biasa. Namun yang tidak biasa adalah tumben-tumbenan Allard berhenti jalan. Biasanya Allard baru datang, masuk ke dalam perusahaan langsung menuju lift dengan cepat.

"Apa kau merasa ada yang aneh dengan, Mr. Mackenzie?" tanya seorang wanita berambut pirang dan berpakaian formal berwarna peach dengan berbisik ke salah satu teman disampingnya.

Teman di samping wanita itu mengangguk pelan dan menjawab dengan pelan. "Ya. Tumben sekali Mr. Mackenzie menghentikan langkah kakinya dan dengan seorang pengawal pula. Memang dia punya pengawal, tapi tidak biasanya mengekori Mr. Mackenzie."

"Lebih herannya lagi, siapa gadis yang ada di belakangnya?"

"Ya, kira-kira siapa ya? Apa kekasihnya?"

"Kekasihnya? Apa kau tidak lihat fisik gadis itu? Lihat! Dia tidak seperti tipe wanita yang selalu bersama Mr. Mackenzie, bukan? Fisik gadis itu sangat sederhana dan ... berbeda."

"Lalu siapa gadis itu?"

"Entahlah, dia seperti seorang pelayan."

Harsha tersentak ketika baru menyadari seluruh mata memandangi dirinya, dengan tatapan aneh dan penuh keheranan. Harsha pun menunduk. Allard mengerti dengan tatapan dari orang-orang itu, pria itu menoleh ke arah Harsha dan tiba-tiba saja menarik lengan gadis itu dengan kasar.

"Awhh.." lirih pelan Harsha seraya menatap sinis Allard dengan mendongakkan kepalanya. Allard tentu lebih tinggi dari Harsha, dan kini Harsha berdiri tepat di samping pria arogan itu.

"Shut up!" tekan Allard lalu mencekal lengan Harsha. Dan itu membuat Harsha kembali meringis kesakitan dan mengalihkan pandangannya.

Allard menatap semua pekerja perusahaannya dengan tatapan dingin, lalu melirik ke arah Harsha sekilas.

"Aku tidak akan banyak bicara di sini. Jadi jangan keluarkan suara sedikit pun sampai aku berhenti bicara," ucap Allard yang suaranya memecahkan keheningan.

Allard melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Waktuku tidak banyak."

Allard kembali menatap seluruh orang dengan acuh tak acuh lalu menoleh pada Harsha.

"Aku hanya ingin memperkenalkan gadis kumuh yang ada di sampingku ini," ucap Allard dengan suara mengejek.

Harsha terkejut dan merasa sesuatu menubruk dinding hatinya. Gadis kumuh katanya? Batin Harsha.

TWO OWNERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang