TWO OWNERS

TWO OWNERS × Part 46

Author POV

Los Angeles, California, USA.

Rasa takut yang berpadu dengan kecemasan bergejolak dipikiran Harsha. Sungguh, ia begitu mengkhawatirkan resiko kabur dari pengawasan Marcell. Tetapi yang lebih dikhawatirkannya adalah Allard.

Aku takut jika Marcell akan berbuat sesuatu kepada Allard setelah dia tahu aku tidak ada bersamanya lagi. Aku tidak mau Allard-ku celaka, batin Harsha seraya membelakangi rambut panjangnya dengan jemari tangan kirinya.

Sekarang Harsha berada di dalam kamar mandi, usai bangun dari tidurnya pagi ini ia begitu cemas saat ingat jika ia telah kabur dari Marcell.

Allard berhasil membawa Harsha kabur dan membawanya kembali ke mansion. Harsha melangkahkan kakinya keluar dan sedikit terkejut saat Allard mengagetkannya.

Harsha mengulas senyum dan memegang dadanya yang dagdigdug. Allard mengucapkan selamat pagi kepada Harsha lalu mengecup keningnya dengan lembut. Kemudian Allard menarik Harsha untuk duduk disofa.

Untuk pertama kalinya Allard memberikan susu hamil kepada Harsha. Harsha merasa bahagia melihat perlakuan manis pria yang dicintainya. Bahkan Allard yang menyeduhnya sendiri, ia bangun lebih dulu dari Harsha demi mengerjakan itu.

Harsha meneguknya hingga tandas dengan pelan-pelan. Selama Harsha meminumnya, tangan Allard mengelus-ngelus perut Harsha yang membuncit. Setelah itu Allard membopong Harsha dan mengajaknya ke gym room yang ada di mansion megah itu.

Sesampai mereka di gym room, Allard menurunkan Harsha untuk duduk disofa yang empuk itu.

"Tetaplah duduk disini dan temani aku berolahraga, ya sayang?" kata Allard mengelus rambut Harsha.

Harsha mengangguk dan tersenyum, "Iya, Allard."

Kecemasan tak bisa dikendalikan Harsha lagi, ia beranjak dan menghampiri Allard yang sedang melepaskan bajunya.

"Allard, aku merasa takut," kata Harsha.