14. (Spesial Part)

2.9K 336 21
                                    

Study Hard, Jisoo

Minggu pagi, Jisoo sudah wangi. Dia memakai baju serapi mungkin dan mengenakan tali rapia kuning melingkar di sekeliling jidatnya. Bukan head band camkan, ta-li ra-pia. Kenapa tali rapia? Dia kan sedang berjuang buat belajar, bukan buat gaya-gayaan.

Dasar Jisoo sedang aneh, malah ketawa bangga depan kaca. Dengan pedenya keluar kamar menengteng setumpuk buku dan mengetuk pintu kamar Rosè.

Sialnya pagi itu Rosè tampak lebih rapi dari biasanya. Jeans dan hoodie membalut tubuh, sepatu kets hitam putih serta rambutnya yang di gerai. Wangi perfum victoria secret menguap ke udara. Dia membenarkan letak tas selempangnya kala melihat Jisoo sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Kau mau kemana?" tanya Jisoo melemaskan bahunya.

"Keluar," jawabnya singkat.

"Tapi kau harus mengajari aku matematika," ucap Jisoo memelas.

"Kau bisa belajar bahasa Inggris dulu pada Lisa atau biologi pada Jennie. Baru nanti malam belajar hitungan."

Jisoo tergagap melihat Rosè melewatinya begitu saja. Niat hati ingin mencegah tetapi yang dilakukannya hanya mengikuti Rose dengan sudut matanya.

Rosè berbalik badan. "Atau kau mau aku beri soal?"

Jisoo berjengit. "Bodo Rosè bodo. Pergi saja sana." Rose tau sekali akan reaksi penolakan Jisoo yang menggunakan buku untuk mengusirnya.

Rosè terkikik, tau sifat Jisoo bagaimana. "Aku pergi. Bye."










"EH ROSÈ PERGI SAMA SIAPA?" kali ini Jisoo berteriak, dia langsung menuju tangga dan melihat Rosè sudah mencapai pintu depan.

Jisoo membatin. Gila cepet banget jalannya.

Rosè menjawab tanpa banyak kata. "JUNGKOOK."

Jisoo kaget, kedapatan Rosè keluar dengan laki-laki adalah hal yang tampaknya lebih dari ilusi. "PACAR BARU?"

Rosè membuka pintu utama yang sebelumnya ia tutup. "Mending lepas tali rapia dari kepalamu. Cantik bukan berarti bebas bergaya."

"YEEUUU... MATI AJA SANA GAUSAH IRI."

Kadang juga Rosè bisa menyebalkan.

Jisoo beralih pada dua kamar di sisinya. Menarik napas dalam-dalam, dan mengeluarkan seluruh energi yang terkumpul dalam pita suaranya.

"LISAA , JENNIE BANGUUUUUUN."

Mampus, Jennie langsung terduduk dari posisi tidurnya. "ADA APA? ADA APA? IYA AKU SIAP AKU SIAP."

Sayangnya gadis itu ngelindur malah terbangun dengan raut kebingungan.

Hanya Lisa yang bangun dengan posisi paling normal, dia membuka pintu sedikit dan mengeluarkan sebagian tubuhnya. Nyawanya belum terkumpul sempurna, badannya menyender pada badan pintu.

"Waaaaaeeee?" Dia menguap panjang kali lebar. Jisoo saja takjub melihatnya.

Jennie membuka pintu kasar. Rambutnya acak-acakan seperti rambut singa membuat Jisoo menahan tawa.

"YAKKK SIAPA YANG PAGI-PAGI GINI TERIAK?"

Jennie kan suka tidak sadar diri. Dia baru saja berteriak. Matanya setengah terpejam.

Good MOM ✔Where stories live. Discover now