Kelas sudah selesai satu jam yang lalu. Beberapa murid memutuskan untuk pulang, dan sisanya menghabiskan waktu dengan kegiatan ekstrakulikuler. Sebuah kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa Yongsan International School. Menurut beberapa siswa, sertifikat ekstrakulikuler akan mempengaruhi terlibat atau tidaknya seorang siswa pada ujian akhir nanti, jadi Jennie tidak punya alasan untuk tidak mengikuti hal semacam ini.
Maka, di sinilah Jennie. Terjebak di antara orang-orang yang sibuk berkenalan satu sama lain, membicarakan mengenai boyband dan girlband kenamaan Korea pun terkadang ada yang iseng cover dance di dalam ruangan musik tersebut. Tanpa harus malu terlihat oleh orang-orang yang tidak dikenal.
Jennie tidak berniat menghindar, tidak pula berniat untuk bergabung. Seperti janjinya pada Seokjin, untuk beberapa saat dia akan ikuti step by step kegiatannya lalu setelah itu memutuskan untuk stay or leave. Jennie hanya duduk sembari memainkan handphone-nya, dia baru saja membuat akun instagram dan memposting foto dirinya saat kecil. Followers-nya baru sedikit, itu pun hasil dari bertukar akun dengan teman sekelasnya juga saudarinya.
Tiba-tiba suasana yang semula ribut kini terdengar tenang. Murid-murid yang semula tidak beraturan, kini duduk di lantai memenuhi ruangan, menyisakan persegi panjang kosong di depan untuk para senior.
Jennie memperhatikan sekilas lalu memasukan ponselnya ke dalam saku.
Seorang perempuan bermata cantik, memiliki bulu mata yang lentik, dan rambut tebal, hitam sempurna, berdiri di hadapan mereka, di dampingi oleh Seokjin yang berdiri tak jauh darinya. Bagaimana pun Jennie hanya mengenal Seokjin sebagai pengurus club ini.
Tak lama kemudian, senior-senior yang lain ikut memasuki ruangan, memberikan selembar kertas pada anak yang berada di barisan paling depan.
"Selamat Sore, Selamat datang di klub musik," ucap perempuan tersebut.
"Nama saya Tiffany Hwang, dan ini asisten saya, Kim Seokjin." Seokjin membungkuk membungkuk sopan saat Mrs. Tiffany memperkenalkan dirinya.
"Terima kasih sudah mau bergabung, silahkan isi absen yang sudah disediakan oleh pengurus," lanjut Mrs. Tiffany dengan senyum cerah yang cerah, sehingga membentuk eye smile yang cantik.
"Dan maafkan atas keterlambatan guru musik utama kita," ungkap Seokjin yang meminta maaf atas nama orang lain.
Perkenalan berlanjut dengan menampilkan beberapa video yang berkaitan dengan musik. Salah satu konser boyband, pengenalan penyanyi-penyanyi Korea yang sebagian dapat ia kenali dan sebagian lagi tidak. Jennie cukup takjub bahwa nama Jessica Jung masuk ke jajaran penyanyi Korea yang digandrungi dari zaman dahulu. Untungnya tidak ada yang menyadari keberadaan Jennie sebagai anak Jessica, sehingga dia harus berurusan dengan para fans ibu-nya. Namun, hal yang disayangkan adalah mengapa Jennie tidak pernah mengetahui hal tersebut, mengetahui jika Jessica memang seorang artis terkenal pada zamannya. Dia mengabaikan pikiran yang berkecamuk sebentar.
Pertemuan diakhiri dengan pembagian kelompok. Siapa sangka di club musik masih ada skat-skat yang menjurus pada satu jurusan, entah fokus pada dance, vokal, rapp, alat musik, atau bahkan gabungan dari semuanya.
Sempat igin keluar dan menyesal, akhirnya Jennie memilih kelompok vokal.
[Good Mom]
Club selesai lebih awal. Pukul enam sore Jennie langsung memacu kekuatan penuh untuk meinggalkan ruangan. Dia bahkan menyusuri ruangan demi ruangan dengan cepat untuk mencapai gerbang utama.
"Jennie!!"
Jennie menghentikan langkah diantara koridor ruangan guru dan staf sekolah karena merasa namanya di panggil. Tampak dari kejauhan Lisa berlarian keluar dari sebuah ruangan, yang dia tak yakin bahwa itu adalah ruang Konseling. Jennie mengernyitkan dahi, terasa janggal dengan Lisa yang keluar dari ruangan tersebut. Pasalnya, meskipun Lisa suka membuat masalah, dia tidak pernah berniat untuk berurusan dengan Konseling.
YOU ARE READING
Good MOM ✔
FanfictionKisah tentang Jessica Jung dan keempat anaknya. Season 1 : End Season 2 : On Going ©2016 filofrosine present Amazing cover by @nothofogus