"Terima kasih Luke" aku menerima bunga itu dengan perasaan sangat senang. Jarang-jarang mendapatkan hadiah bunga dari seorang Luke. Ya, dari seorang Luke--dari seorang yang spesial.

spesial?

"Sama-sama." Luke tersenyum kearahku.

Kami pun pergi lagi jalan-jalan ke jembatan yang terkenal di London. Lalu kami duduk di dekat jembatan itu sambil menikmati pemandangan yang indah. Langit terlihat cantik sekali walau sudah menjelang siang. Alih-alih panas, cuaca malah sangat sejuk. Rasanya aku mau begini saja. Rasanya indah sekali. Ya, aku mau begini saja. Kau dan aku.

"Luke?" aku membuka pembicaraan yang sedaritadi hanya hening.

"Ya?"

"Apa kau suka dengan sastra?" aku menunjukkan buku yang tadi kubeli.

"Aku suka." luke tersenyum sambil memandang danau. "Suka sekali."

"Apa kau hanya suka membaca, atau menulis sastra itu sendiri?"

"Kedua-duanya." luke tertawa, "kau mau dengar salah satu puisiku?"

"Iya!" aku bersemangat. "eh, tidak. Kau harus membuat puisi atau sajak dadakan. Dadakan saat ini juga. Tentang yang terjadi detik ini."

"Kau curang." ia membetulkan posisi duduknya lalu mulai berfikir. "tapi akan kucoba."

Aku semangat bukan main. Gila si Luke. Dia kan cowok gengsi yang nyebelin abis. Tapi mau juga aku tantang.

"dua merpati berlari

dan suara sunyi menjadi saksi

langit menatap sendu

bingung

apa ia benar pergi

atau hanya ilusi

ilusi belaka

ilusi aku

hanya ilusiku

kau tak kembali,

tidak

untuk saat ini

bagai fatamorgana

kau seakan datang

tetapi

tidak,

namun aku tau

hari itu akan datang lagi

disaat dua merpati

berlari dan langit menjadi saksi

bahwa kau akan datang

kembali

kau akan kembali

lagi."

Aku melongo. Maksudnya apa? aku pun bertanya padanya, "Itu puisi yang bagus, tapi--"

Luke memotong kata-kataku secara tiba-tiba. "Heather, pernahkah kau berfikir tentang cinta?"

....

kenapa ia bertanya seperti itu?

....

tentu aku pernah, bodoh!

....

"Heather?" Luke menegur aku yang malah bengong.

"Hah? eh, iya tentu aku pernah" aku menjawab bingung.

"Aku...--" omongan Luke terpotong oleh suara hp-nya yang berbunyi nyaring. Seseorang sedang menelfon luke.

Golden SunWhere stories live. Discover now