Bab 32

2.4K 193 91
                                    

Vanka menenggak gelas berisikan alkohol sampai tandas. Entah yang ke berapa alkohol itu diminumnya. Vanka memijit kepalanya yang sedikit pening.

"Apa-apa Haqi. Dikit-dikit Haqi. Apa sih bagusnya Haqi?" gumam Vanka kembali meminum alkohol. "Cuma modal pinter ngerangkai kata kayak Mario Teguh doang, cih!" cibir Vanka.

Vanka kembali menuangkan alkohol ke dalam gelas. Dia hanya frustrasi. Setiap hari melihat Kayla bersama Haqi. Bahkan semakin dekat.

Sejak kejadian di mana dia mencium Kayla, Kayla sudah tidak mau mengajarinya belajar. Padahal jadwal belajarnya masih ada 5 hari lagi. Bahkan di sekolah, Kayla selalu menghindari Vanka.

Jika tidak sengaja bertemu di koridor, Kayla langsung balik arah. Entah ke mana tujuannya yang pasti Kayla tidak ingin bertemu Vanka.

"Udah, Van. Lo udah minum banyak. Besok lo sekolah," tutur bartender di depan Vanka.

Vanka mendongakkan kepalanya. "Bacot lo, Bi! Sini bagi gue satu botol lagi."

Abi-bartender di depan Vanka menghela napas panjang. Mengambilkan satu botol vodka. Vanka langsung menuangkan vodka pada gelasnya.

Vanka menjatuhkan kepalanya ke meja bar. "Bi Abi?"

"Iya, Van?" Abi mengernyitkan dahinya.

"Gue sayang dia," gumamnya.

"Selin?" tanya Abi memastikan.

Vanka mengibaskan tangannya. "Bukan! Gue sayang sama dia. Tapi dia pergi sama cowok lain!"

Pengaruh alkohol benar-benar membuat Vanka hilang setengah kesadarannya.

"Hahahaha," Vanka tertawa sang at keras. "Jahat lo, La! Gue udah sayang lo, lo malah pergi!"

"Van, balik, ya? Lo udah parah banget." Abi menepuk pundak Vanka.

"Apa bagusnya Haqi bagi lo sih, La?" Vanka menopangkan kedua tangannya. "Duh iya, gue lupa. Lo pergi karena gue yang nyuruh, ya? Hahaha," imbuhnya kembali menenggak alkohol.

Abi langsung menelepon Jujur. Kalau dibiarkan seperti ini Vanka pasti akan ambruk.

"Shit! Gue kangen lo, La." Vanka kembali menjatuhkan kepalanya ke meja bar.

Jujur masuk ke dalam bar. Dia sedikit khawatir melihat Vanka seperti ini. Ini seperti Vanka yang dulu. Yang saat kehilangan Mamanya.

Jujur memapah Vanka masuk ke dalam mobil.

"Gue sayang lo, La, Kayla. Sayang banget," gumam Vanka.

Jujur terkekeh pelan melihat Vanka seperti ini. Jadi Kayla penyebab Vanka ngomong ngelantur.

"Lo tahu nggak, La?"

"Nggak!" sahut Jujur cekikikan. Baguslah sedikit-sedikit mengerjai Vanka.

Vanka mengacak-acak rambutnya. "Lo nggak boleh sama Haqi. Gue nggak suka."

Jujur tersenyum menyeringai. Dia mengambil ponselnya. Dia mem-video Vanka yang sedang tidak sadar dengan apa yang dikatakannya.

"Kayla, Kay, Ila, Laaaa, I miss you so much. I'm slowly learning that some people are not good for you! Termasuk Haqi! Cuma gue yang boleh sama lo," gumam Vanka. "I really don't care if you say I'm selfish. Gue beneran sayang sama lo, La," tambahnya.

Inside of YouWhere stories live. Discover now