#14

11.3K 837 253
                                    

Jika orang yang ada di sekitarmu tidak berprilaku sama, dia bukan berubah. Dia hanya menunjukkan sifat aslinya.

.

.

.

Pagi kembali menyambut, tapi sambutan dari wajah Uchiha Sasuke di pagi harinya tak pernah Sakura bayangkan. Manik emeraldnya terlihat datar memandang sosok Sasuke. Ia mendengus sebelum melangkah.

GREP

Langkah kaki jenjang Sakura terhenti saat sebuah tangan kekar mencengkram kuat lengannya saat hendak melewati sosok pemilik tangan itu. “Lepas!” ujarnya ketus.

“Sakura, kau kenapa berubah?” onyx Sasuke bertemu pandang dengan manik emerald Sakura. Terlihat jelas, bahwa di balik mata onyx itu terdapat luka yang dalam saat bertatapan dengan emerald milik gadis didepannya.

Dengan kasar, Sakura menarik tangannya. “Sudah kubilang, aku Saki! Aku bukan Sakura. Sakura sudah mati. Dan kalian yang memberi rasa sakit, telah membunuhnya”

Sasuke menahan nafas kala mendengar hal itu. “Sakura, aku hanya melakukan kesalahan karena tidak percaya padamu. Tapi kenapa kau begitu marah padaku?”

Hatinya terasa tertusuk. Mendengar pertanyaan Sasuke, membuatnya serasa mengingat masa lalunya yang pahit. “Kau telah mengusirnya dari kehidupanmu. Dan sekarang, dia telah pergi menuruti keinginanmu. Apa kau belum puas membuat hatinya terluka?!” “Sasuke, dia telah mencintaimu, tapi dia Setia mendengarkan semua curahanmu tentang gadis lain. Lalu kau mengusirnya demi sosok gadis lain yang membohongimu, coba kau pikirkan rasa sakitnya” Sakura menghela napas panjang. Mencoba menetralkan diri, mencoba menahan air matanya agar tidak keluar. “Maka dari itu, aku mengatakan padamu, maafmu tak akan bisa mengobati luka”

“Lalu apa. Apa yang membuatmu bisa memaafkanku Sakura? Apa aku harus menderita sepertimu? Bukankah sudah kukatakan kemarin? Aku mencintaimu sialan! Kau pikir tidak sakit rasanya ditinggalkan orang yang kau cintai?!” Tangan Sasuke beralih mencengkram bahu mungil Sakura. Onyx dan Emerald bertemu. “Kau. Hanya. Milikku!” tanpa aba-aba, Sasuke mencium Sakura kasar, persetan dengan status yang akan disandang gadis itu sebagai kakak iparnya. Intinya, Sakura hanya miliknya.

Cukup terkejut atas tindakkan Sasuke, Sakura mencoba memberontak. Ia kembali berpikir, luka apa lagi yang akan Sasuke torehkan? ‘Sampai kapan kau membuat luka Sasuke?’

Dengan sekuat tenaga, dia mendorong tubuh Sasuke agar menjauh darinya. Air mata yang ditahannya keluar, jatuh membasahi pipinya. Dengan perasaaan bercampur aduk, dia hendak meninggalkan sosok Sasuke. Tapi sosok pemuda berkucir rendah membuat gerakkannya terhenti. Uchiha Itachi memandangnya, dengan mata tajam itu. Tatapan datar, Itachi berikan pada Sakura.

‘Itachi kun~’ Sakura menunduk, tak berani memandang onyx yang terlihat berkilat tajam itu. ‘Apa dia melihatnya? Kenapa semuanya tak bisa sesuai harapanku? Kenapa seakan aku ini adalah bidak catur?’

Manik Itachi melirik Sasuke dan Sakura begantian. Ia mendengus sejenak sebelum pergi meninggalkan dua orang itu.

Tapi, Sakura tak tinggal diam. Dia juga berusaha mengejar sosok Uchiha tampan itu. Tangannya menarik kemeja Itachi, membuat pergerakkan Itachi terhenti.

“Itachi-kun!” masih dengan air mata yang merembes, Sakura menatap takut sosok Itachi yang memandangnya nyalang. “Aku bisa jelaskan semuanya”

Last TearsWhere stories live. Discover now