Fifteen.

3.2K 230 15
                                    

[Ketika kamu melupakan fakta jika cinta dan obsesi itu adalah perasaan yang berbeda.]

Sesuatu yang tidak terduga akhirnya datang.

"Bagaimana keadaan Chanyeol?"

Pagi ini, sudah hari kedua Chanyeol terbaring lemah di ruang ICU. Detakan jantungnya juga hampir tidak terdengar, hanya masker oksigen yang kini bisa membantu pernafasan Chanyeol.

Dan pagi ini juga, keluarga Chanyeol datang ke rumah sakit dengan hati berdentum tak tenang. Para member juga meminta cuti pada manager untuk membantu menjaga Chanyeol, kecuali Lay yang sudah kembali ke negara kelahirannya.

"Tidak ada perubahan, dokter sudah sebisa mungkin melakukan perawatan intensif pada Chanyeol."

Baekhyun dengan wajah pucatnya terduduk lemas di bangku depan ruang ICU. Yoora, kakak perempuan Chanyeol itu, mencoba menenangi kekasih adiknya dengan cara menggenggam erat tangan Baekhyun.

"Dokter bilang, racun itu sudah menyatu pada darah Chanyeol, apa masih ada harapan?"

Kyungsoo mengaitkan jemarinya pada jemari Kai, "kita harus berfikir positif untuk ini, Kai." Kai menghela nafas. Kekurangan tidur dan makan rasanya sudah biasa untuk para member selama lebih dari dua minggu ini.

"Siapa orang biadab yang berani melakukan itu pada Chanyeol.." Suho membasahi bibirnya dengan lidah.

"Suho.."

Suho mendongak, menatap Ibu Park yang sudah berdiri di hadapannya. Bungkukan dalam Suho berikan dan tersenyum lelah. "Kalian semua pulanglah, biar kami yang gantikan kalian disini." Seperti biasa, malaikat tanpa sayap yang juga sudah di anggap sebagai Ibu para member itu tersenyum lembut.

Seperti dirinya tidak merasakan kesedihan yang mendalam walau nyatanya hatinya juga patah melihat anak yang selama ini dibanggakan olehnya dan membanggakannya tertidur kaku dengan suara jantung yang lemah.

"Terlebih Baekhyun, anak itu terlihat amat sangat kacau, pasti dirinya sangat hancur melihat kekasihnya seperti itu. Kalian harus membawa Baekhyun pulang untuk beristirahat dengan nyaman."

Semua member yang mendengar diam kecuali Baekhyun, dikarnakan jarak mereka berdiri dengan Baekhyun memang agak jauh.

"Kita memang harus pulang, tapi melihat kondisi, rasanya tidak memungkinan kami untuk beristirahat sedangkan sahabat kami sedang mengalami masa sulitnya didalam. Kami tidak tau apa yang akan terjadi jika kami meninggalkan Chanyeol, bahkan jika hanya ketoilet saja, kami benar-benar merasa was-was."

Ibu Park tersenyum. Sama. Dirinya juga. Betapa hancurnya sang Ibu mendengar kabar kritis sang anak, betapa terkejut Ibu Park yang biasa mendapat kabar gembira dari anaknya tiba-tiba mendapat kabar jauh dari reality dari sahabat anaknya.

"Ibu akan selalu mengabari kalian, tentang perkembangan Chanyeol. Tenanglah. Ibu yakin, Chanyeol anak yang kuat."

Maka dari itu, semua member terpaksa bersiap-siap pulang. Baekhyun awalnya enggan dan tetap duduk diam, namun akhirnya dia beranjak dan mau pulang bersama member lain.

Mereka meninggalkan ruang ICU dan juga detakan jantung Chanyeol yang lemah.

C h a n b a e k

chanyeollie kiss scene [COMPLETED]Where stories live. Discover now