MANGSA KECIL

PERTEMUAN YANG INDAH

SATU TAHUN KEMUDIAN

Kesunyian di pagi buta itu terusik oleh suara delapan mobil yang melintas beriringan di jalan jalan desa. Suatu hal yang tidak biasa terjadi di desa yang letak nya terpencil itu. Rombongan itu menuju langsung ke arah kuil desa yang terhalang kabut tipis.

Satu persatu mobil itu parkir di halaman kuil yang cukup luas, beberapa orang berseragam hitam yang telah tiba lebih dulu memandu mobil-mobil berikut nya untuk parkir secara teratur di halaman kuil.

Hyuga turun dari dalam mobil nya. ia merapat kan jaket hitam nya, tak menyangka udara di tempat ini lebih dingin dari desa sebelum nya. desa tempat nya dan ke dua mantan kakak tinggal sementara sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke desa ini. Ia tak bisa membayang kan yory kekasih nya dan juga putra semata wayang nya tinggal di tempat terpencil seperti ini dengan suhu yang cukup membuat tubuh nya mengigil kedinginan.

Di sebelah mobil nya adalah mobil sang ibu, yang membawa serta dua orang pelayan kepercayaan nya chan en dan juga chen an, lengkap dengan pakaian penghangat bayi. Hyuga telah gagal meyakin sang ibu yang terlalu bersemangat untuk berjumpa untuk yang pertama kali nya dengan cucu pertama mereka. Sang ibu ngotot untuk ikut, bahkan rela bergadang semalaman hanya untuk menunggu kabar miko no ryu telahmengizin kan mereka. Bahkan sang ayah tak bisa mencegah ke inginan sang ibu yang terlalu penuh semangat semenjak kabar bahwa mereka akan di izin kan untuk membawa yory pulang ke rumah mereka.

Persiapan untuk menyambut yuzu putra nya telah di siapkan dengan sesempurna mungkin di rumah mereka, bahkan berkesan terlalu berlebihan. Ibu memaksa membuat taman bermain yang safety untuk cucu nya di ruangan tertutup yang bebas dari serangga. Dengan suhu ruangan yang tidak boleh terlalu dingin dan juga tidak membuat cucu nya nanti ke panasan.

Tentu saja hal itu membuat sayuri hampir-hamipr curiga dan sampai-sampai mereka mengalami kesulitan untuk mengatakan kebohongan ke pada sayuri yang mulai rewel menanyakan di mana yory saat ini. untung lah bantuan datang dari kepala korban pasukan pengamanan korban ryu..Rai. yang datang ke hadapan mereka menyampaikan sebuah cerita mengharukan tentang keberadaan yory saat ini.

'' pesawat yang membawa yory kembali ke ibu kota. hilang kontak dengan bandara...pesawat itu merupakan pesawat pribadi keluarga fai jadi selain yory hanya ada satu pilot dan satu pramugari yang keduanya berasal dari keluarga ryu ,yang ada di dalam pesawat, saat itu. karna itu, berita hilang nya pesawat tidak tercium oleh media dan para tetua membiarkan hal ini tetap tak tercium oleh media sementara bantuan dan pencarian telah di lakukan secara-besar-besaran di tempat di mana pesawat di perkirakan jatuh. sekarang ke beradaan yory telah di temukan. hanya saja yory selama hampir dua tahun ini mengalami hilang ingatan tentang siapa dirinya, dan pada saat itu ia menikahi seorang gadis dari salah satu warga sekitar yang telah menolong nya. ia sudah memiliki seorang anak sementara istrinya meninggal saat ia melahirkan...saat ini ingatan yory telah kembali dan ia sedang dalam masa pemulihan. dan belum bisa di temui karna shock yang ia terima saat pesawat terjatuh masih menghantui nya."

awal nya asyuri tidak bisa percaya begitu saja... samapai rai menunjukan selembar foto dimana yory tengan mengendong seorang bocah, dengan sinar mata yang menatap kososng di sana. dan mengingat keluarga ryu bukan lah keluarga biasa yang normal pada umunya yory pun menyingkirkan keraguan nya dan mempercayai hal itu.

di telinga keluarga ryu...nyonya reika, tuan fai dan hyuga. kalimat itu tidak lebih sebuah lampu hijau yang di berikan miko no ryu sebagai tanda mereka telah di izin kan untuk menemui yory di tempat persembunyian saat ini. karna hal itu lah nyonya reika menangis histeris sambil memeluk sayuri. tangisan dengan alasan yang berbeda dengan sayuri. sayuri menangis karna senang adik nya telah di temukan dalam ke adaan hidup, sementara nyonya reika menangis bahagia akhirnya ia bisa bertemu dengan cucu nya. sementara ke tiga pri di hadapan mereka tanpa kata-kata setuju untuk merahasiakan hal itu dari mereka berdua.