KISAH CINTA

7.9K 464 13
                                    

Matahari pagi menghangatkan wajah yory yang tengah berjemur di bangku taman.ia berhasil menyusup kabur dari dalam kamar inapnya,karna ia merasa sangat bosan berada di ruangan itu terus menerus.

Biasanya ia melalui hari-hari dengan bekerja di luar ruangan, tubuhnya telah terbiasa untuk bekerja.meski beberapa hari belakangan ini ia di kurung di rumah keluarga ryu, tapi dia tak pernah mencapai tirik jenuh karna calon ibu mertuanya selalu berhasil memberinya banyak kegiatan.

Tapi, di sini....di rumah sakit. Dan dokter keluarga pun telah mengeluarkan hasil tes kehamilan yang membuktikan bahwa ada janin kecil di perutnya. Yang membuat kadar protective dari tuan mudanya meningkat hingga melewati garis batas normal

Sejak itulah banyak larangan yang di berikan tuan muda ryu padanya....tidak boleh begini... tidak boleh begitu...benar-benar membosankan.

Terlebih tuan muda yang terlalu posesif. Melihatnya turun dari tempat tidur saja pasti banyak pertanyaan yang di lontarkan.

Yory memang terluka, tapi... seperti yang dokter bilang luka tusuk itu terlalu dangkal dan tidak membahayakan janinnya. lagi pula saat ini lukanya sudah hampir pulih.

Tapi...tidak ibu tidak anak... mereka sama saja sama-sama terlalu cemas akan hal-hal yang tak mungkin.

Dan yory hanya bisa  menarik nafas dalam-dalam .membiarkan udara sejuk pagi mengisi paru-parunya.mengusir kekesalannya jika mengingat perlakuan dari keluarga barunya.

"Eeeeh...kau yory kan." ucap suara. Membuat yory menoleh dan dia mendapatkan sesosok pemuda sebayanya mengenakan pakaian pasien yang sama dengan yory.

Yory menatap pemuda itu mencoba mengingat apakah ia mengenal pemuda itu. Melihat gelagat yory tak mengenalnya pemuda itu menghela nafas pasrah .

"Ini aku...yoichi sora..kita pernah sama-sama bekerja di jasa pengantaran barang..." jelasnya pasrah.

Butuh waktu untuk yory, membuka kembali ingatannya. sepertinya obat-obatan yang ia minum tiga hari ini menurunkan cara kerja otaknya. Namun ia berhasil mengeluarkan ingatan tentang pemuda di hadapannya.

Ya...

Yory mengenalnya.hanya saja saat itu yory dan pemuda di hadapannya ini tifak lebih akrab dari pada rekan kerja.namun begitu senyum di wajah yory teyap tulus, saat mengingat pemuda itu.

" iya...aku ingat,apa kabar." ucap yory reflek mengulurkan tangan,dan dengan reflek di sambut oleh pemuda itu sambil tersenyum.dan sesaat mereka berjabat tangan.

"Sedang apa kau di sini."... Tanya yory, bertemu teman lama dalam kondisi yang sama dengannya bukan lah yang biasa ia alami.

" hanyak chek up biasa." ucap yoichi. Sambil duduk di bangku di samping yory.

" chek up...sampai menginap."

" yaah..mereka hanya ingin memastikan aku benar-benar baik. Jadi aku terpaksa menginap di sini kemarin"

" separah itu....." yory menatap cemas...

"Heeeeei....jangan introgasi aku.sudah cukup aku di introgasi semalaman ....lalu kamu sendiri? Ngapain di tempat ini."

Yory mentenglengkan kepalanya kekiri dan kanan...sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

" luka ringan, karna tertusuk.di sini." ucapnya menunjuk bagian tubuhnya yang tertusuk. Ia sedikit berdusta karna tak ingin membuat cemas orang yang baru di temunya.

"Tertusuk bagai mana bisa?... tertusuk apa.?"

" gagang sepeda saat mengantar susu." jawab yory.spontan mengucapkan apa yang ada di benaknya. Ia tak sepenuhnya bohong...ia memang pernah bekerja sebagai pengantar susu. meski saat ini pekerjaan itu sudah tidak ia lakukan lagi.

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now