TAK ADA PILIHAN

11.1K 478 7
                                    

sebulan yang lalu,dia bersimpuh menyembah,dengan tubuh gemetar memohon dengan segenap keberanian dan harapan di hadapan tuan muda yang tak ingin membebaskannya, sekarang ...ia duduk di sebuah kursi kecil dengan tubuh yang gemetar ketakutan di hadapan orang yang bertanggung jawab atas lahirnya tuan muda yang keras kepala itu.

mereka ada di sebuah ruang keluarga yang tertutup,suasana di ruangan yang luas itu sangat mencekam dan penuh sesak oleh emosi-emosi tak kasat mata,yang menyembur keluar dari pikiran mereka.nyonya reika yang selalu tersenyum hangat,menatapnya dingin dan penuh amarah yang terpendam.

yory memaklumi hal itu, ibu mana yang tak kan murka jika anak semata wayang yang hendak mereka jodohkan dengan gadis dari keluarga pilihan,ternyata lebih memilih seorang pemuda super biasa yang kehidupanya tergantung pada donasi bulanan dari mereka.tuan ryu fei pun tak kalah sangarnya,gerakannya kaku,dengan aura yang jauh lebih menekan, siap membunuhnya.

yory merasa dirinya adalah binatang pengerat yang tak berdaya di hadapan dua ekor elang yang menatapnya dan siap untuk menyambar dan memangsanya,jika ia salah bertindak.tentu saja selama ini yory telah mempersiapkan dirinya,karna ia tahu saat seperti ini akan tiba padanya,namun ini di luar persiapannya.

jauh-jauh hari yory mempersiapkan diri jika kedua orang tua tuan muda hyuga menyuruh orang-orang bawahannya memukulinya hingga harus di rawat di UGD,yory sudah siap dan merelakan juga memaafkan mereka. atau...jika mereka menyeret yory kesuatu tempat dan membinasakannya pun,yory sudah siap. ia rela meninggalkan dunia ini.yang terpenting rumah harapannya sudah aman dari penggusuran,karna tuan muda telah memberikan surat-surat tanah itu.dan yory telah memberikannya langsung ke ibu kepala panti.

tapi...

duduk diam di hadapan mereka,tanpa berkata apapun,menundukan kepala tak berani menatap mata mereka dari semenjak kakinya menginjak rumah ini .dan mereka tak melakukan apapun selain mengumbar aura kemarahan mereka.membuat waktu terasa lama sekali,padahal baru satu jam berlalu. dan tak ada yang dapat ia lakukan dan katakan,karena yory tidak ada di dalam posisi untuk bertanya dan berkata-kata terlebih dahulu.

dan Dai...

sejak tadi dia duduk santai di sebuah kursi tak jauh dari mereka. ia memainkan hpnya sambil sesekali melirik yory dan orang tua hyuga bergantian sebelum kembali memainkan hpnya.

BRAK!!

tuan ru fei menggebrak meja,membuat yory terkejut,dan menunduk lebih dalam... akhirnya,perang dingin akan berlalu.

"nak yory..."panggilnya dengan nada mengancam.

"sa...saya." ucap yory,ngeri.

"masalah ini tak bisa di biarkan ..."... yory kembali menganggukan kepala tanda mengerti.ya...w yory mengerti kalau ia harus menghilang dari kehidupan tuan muda secepatanya..

"dan demi menjaga nama baik keluarga kami..." sambung tuan ryu fei.

air mata mengalir di mata yory,air mata penyesalan,seandainya dia bisa lebih berusaha lebih keras untuk menolak keadaan ini sejak awal sebelum semuanya terjadi,jika saja ia berbesar hati membiarkan mereka mengambil tanah dan merobohkan rumah harapan yang merupakan hak mereka.hal ini,hari ini tak kan terjadi padanya.yory menghapus air matanya dengan punggung tangan. menggigit bibirnya agar isaknya tak meluncur dari bibirnya yang gemetar.

" kami terpaksa...."

yory menyiapkan hatinya untuk menerima keputusan hakim.

"menikahkan kau dengan putra kami."

"ma maaf kan saya." isak yory penuh penyesalan."saya akan segera pergi dari kota ini,secepatnya." ucap yory gemetar....butuh beberapa saat untuk yory menyadari apa yang telah di ucapkan tuan ryu fei.ia mengangkat wajah menatap tuan besar dengan air mata yang mengalir di pipinya."....ma.....maaf.." ucapnya menatap tak mengerti.

MANGSA KECILМесто, где живут истории. Откройте их для себя