SETELAH SEKIAN LAMA....

5.1K 330 17
                                    

Awalnya yory berfikir ia akan tinggal seorang diri di rumah tradisional yang mampu menampung seratus orang lebih manusia itu. hanya di temani oleh beberapa miko yang selalu datang di pagi hari, menemaninya sesaat, memeriksa bayi dalam perutnya secara berkala, menyediakan makan baginya, dan membiarkan yori melakkan apapun yang ia ingin lakukan selama dirinya masih tetap berada di lingkungan rumah dan tidak membahayakan, baik diri dan bayi dalam kandunganya... tentu saja apapun yang yori pinta segalanya akan di turuti dan di sediakan.. kecuali saat yori meminta sebuah handphone.... Hidupnya benar-benar di manja di tempat ter pencil ini.

Dua bulan berselang, ia di bangunkan oleh sebuah tangis anak kecil di pagi hari. Dan tangis itu terdengar samar berasal dari sebelah kamarnya. Hal yang tidak biasa, karna ia tahu, di lingkungan rumah ini tak ada anak kecil satu pun. Karna itu yory bertanya kepada miko yang datang membawakan sarapan untuknya.

" aku mendengar suara anak kecil di sebelah kamar ku." Ucap yory

" namanya rin... usianya baru tiga tahun lebih, ia tiba di tempat ini tadi malam saat anda tertidur pulas.'' Senyum sang miko sambil meletakan sarapan di atas meja.

'' oou.." gumam yory, mengambil segelas susu yang di sodorkan oleh sang miko, dan meminumnya hingga habis dalam sekali tengguk. Susu putih yang hangat itu meluncur turun di dalam tengorokanya dan membuat gelombang hangat di dalam perutnya.

Yory tahu ia harus menghabiskan sarapanya di hadapan miko berwajah manis bermata bulat itu. Yang menatap segela gerak-geriknya dengan seksama, memastikan yory tidak mengalami kesulitan apapun untuk menelan sarapan di hadapanya. Dan tentu saja hal itu akan di laporkan kepada kepala kuil, dan menjadi laporan harian untuk dirinya.

''apakah anak itu sama seperti ku.'' Tanya yory, sambil menarik semangkuk bubur ke arah nya. Sang miko tak menjawab hanya menganggukan kepalanya. Membuat yory menghentikan gerakannya karna terkejut.

'' keluarga ryu menghamili anak tiga tahun.??!" Pekiknya tak percaya.

Ekspresi miko di hadapnya mengalami tiga kali perubahan, pertama terkejut lalu tertawa kecil, lalu cemas...''bukan seperti itu." Ucap nya. Membuat yory menghela napas lega. Dan melanjutkan kegiatanya menarik mangkuk bubur di hadapanya dan memasukan se senduk ke mulutnya. Menatap sang miko meminta penjelasan.

" rin adalah....anak yang special, dia sama seperti bayi dalam kandungan mu.'' Senyum sang miko nampak berat di wajah gadis itu.

Yory tak bisa menjawab, hanya bisa meng anggukan kepala.karana mulutnya penuh dengan bubur...rasa buburnya sangat di sukai oleh yory karna aroma daun salam membuatnya sangat tenang.

'' ibunya...." tanya yory saat telah berhasil menelan semua bubur di dalam mulutnya.

'' rin tidak di lahirkan dari tubuh sorang wanita'' bisik sang miko. Menyodorkan segelas air putih hangat.'' Dia di lahirkan dari tubuh seorang pria ...seperti anda....'' tambahnya berbisik dengan suara yang semakin mengecil.

'' begitu..'' yory membelai perutnya dengan tangan kanan. Perasaan cemas sedikit menghantuinya saat membayangkan bayi yang lahir dari perutnya akan mengalami nasib yang sama dengan bocah itu. Sebelum ia kembali memasukan bubur ke dalam mulutnya, setelah melontarkan pertanya an singkat lainnya.

"lalu di mana ayahnya."

" M I A...."

"mia???"

" Missing In Action..."

Yory menatap dengan pandangan tak mengerti.

'' ayahnya menghilang saat bertugas...dan keluarga ryu masih mencari keberadaan dirinya. Karna itu rin di amankan di tempat ini demi keselamatan dirinya.''

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now