PERTUKARAN

10.1K 510 11
                                    

yory merasakan gelombang dejavu yang cukup kuat saat kakinya menginjak pelataran parkir rumah mewah yang terletak di kaki gunung itu. gelombang rasa takut yang tak asing menerpanya.saat mobil jemputan yang di maksud wanita itu membawanya pergi dari teras rumah harapan ,ia tak kan pernah menyangka bahwa dirinya akan di bawa pergi ketempat yang cukup jauh dari ibu kota,mulanya ia menduga ia akan di antarkan ke rumah keluarga ryu, atau ke kantor tempat tuan muda hyuga bekerja,atau mungkin ke sebuah tempat yang masih merupakan daerah perkotaan.

"tuan muda menunggu anda di dalam." ucap supir yang membukakan pintu.

" tunggu."pinta yory memegang pintu mobil untuk bersandar,kepalanya terasa pusing oleh sensasi-sensasi aneh...ia tahu,ia pernah ketempat ini,dan dia ingat perasaanya saat itu...ia ketakutan....sangat takut,dan dia tak bisa melawan karena ketiga pemuda yang tubuh dan tenaganya jauh lebih kuat darinya...ia ingat bagai mana ia di seret masuk kedalam sebuah kamar di dalam rumah ini dan menerima pengancaman sebelum akhirnya ia di dandani seperti seorang gadis.

" anda,baik-baik saja." tanya supir,melihat tamu tuan nya terlihat pucat dangan napas tak terartur.

" y...ya.....ya,saya...tak apa-apa.." gumam yory mencoba untuk menguatkan dirinya,karna saat ini ia tak boleh lemah,ia harus kuat demi masa depan rumah harapan. alasan yang cukup kuat untuk membentengi dirinya dari gema masa lalu....ia meremas bagian depan rompinya berharap cengraman itu sampai ke dalam jantungnya.ia melangkah. memasuki teras rumah dengan satu pertanyaan di dalam benaknya...kenapa ia lupa kejadian itu...kenapa ia sampai lupa....

ia menyadari pakaian yang ia kenakan saat ini sangat tidak cocok untuk bertamu ke rumah besar ini ,seandainya ia tahu akan di bawa ke daerah pegunungan ia akan mengenakan jaketnya.dan tentu saja pakaian yang layak,tapi hanya pakaian ini yang terbaik yang ia punya celana jeans hitam dengan kaos putuh bersih tanpa motif dan untuk menutupi ketipisan kaos itu yory mengenakan rompi hitam di atasnya membuat penampilanya sedikit rapih dan sopan.

tangannya terangkat untuk mengetuk pintu besar berukir itu untuk mengetuknya,namun seorang wanita cantik berkaca mata,telah membukakan pintu itu,membuat yory mengurungkan niatnya ,wanita itu menatap yory dengan sinar mata tegas dan menyelidik,namun sesaat kemudian ia menatap yory dengan sinar mata yang lembut dan tersenyum,ia bahkan membungkukan tubuhnya menghormat ke pada yory.

"selamat malam tuan yory.'ucapnya,membuat yori menunjukan raut wajah aneh saat wanita itu menghormat dan memanggilnya tuan.

" ...saya ingin bertemu dengan tuan muda."

" tentu,silahkan..." wanita itu melangkah lebih dulu,di depan yory mempersilahkan yory untuk mengikutinya. yory mengikuti wanita itu memasuki ruangan tamu yang elegan bernuansa natural itu...tapi tak urung matanya menatap sebuah pintu kamar di salah satu dinding ruang tamu...pintu sebuah kamar tempat dia di rias sambil mengenakan sebuah gaun wanita,sebelum....

mata yory bergerak seakan tengah memandangan bayangan dirinya tengah di tarik menuju lantai kedua rumah ini dalam balutan sebuah gaun...saat itulah pandangan matanya beradu dengan pandangan wanita cantik yang berada di tengah anak tangga.

wanita itu menatap heran karna yory menghentikan langkahnya dan bergerak gelisah di bawah sana...."anda baik-baik saja.."tanya nya melangkah turun menghampiri yory.

yory menggerakan tubuhnya gelisah...instingnya berteriak keras...lari!...lari.!!..bahaya...lari!!

namun kesadaranya berkata.....kalau kau mundur , kau menghancurkan rumah harapan

ya rumah harapan...aku harus membantu menyelamatkan rumah ku. bathin yory. ia menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya.sentuhan lembut di bahunya membuat kesadaranya kemabali.

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now