NOW...

12.7K 564 7
                                    

Suara dering,menyadarkanya...tubuhnya telah terbiasa untuk merespon suara alarm.yang selalu membangunkannya setiap jam empat pagi untuk pergi bekerja mengantar susu atau mengantar koran pagi.

Namun matanya sangat berat seakan ada lem yang merekatkan kedua kelopak matanya,dia masih sangat mengantuk dan tubuhnya terasa berat,seperti sekantong semen yang melesak keatas kasur.

Dering kedua...ia masih mencuba menggerakan matanya

Dering ketiga....ia menghentikan segala usahanya saat merasakan ada pergerakan di sisinya. Ia memutuskan tetap memejamkan mata meski indra pendengarnya berfungsi dengan baik.

Dering ke empat...tak sampai terdengar lama karna sosok di sebelahnya telah menekan tombol terima

"hallo..."ucap suara,yang membuat seluruh saraf yory menjadi kaku." Ibu....ya,aku baik-baik saja...mmh....mantranya telah ku patahkan,ritualpun sudah di kerjakan dengan sempurna," Yory merasakan belaian lembut di pipinya,lalu sapuan jari di bibirnya yang lebam...

"iya bu...ibu tinggal datang kerumahnya dan melamar...dan aku tinggal membawanya pulang kerumah kita....".kali ini,benda lembut dan basah menghisap bibir bawahnya,hyuga ryu tengah mencumbu bibirnya,sambil beberapakali bergumam menjawab suara di telponnya...

"mm...iya...baik bu."

Kasur mendecit saat hyuga turun dari tempat tidur.setelah menaikan selimut hingga kepundak yory ..."jangan khawatir bu,dia akan menjadi menantu yang paling cantik di rumah kita."

Hati yory terasa sakit mendengarnya...jika tuan muda sudah memiliki seorang wanita ,kenapa harus memaksaku...aku bukan siapa-siapa bagi tuan muda,tapi kenapa tuan muda memaksaku...apa karna aku anak yang tumbuh di panti asuhan kecil yang hanya bergantung dari sumbangan keluarga ryu,hingga tuan muda merendahkan aku seperti ini...tangis yory dalam hati.

Suara pintu terbuka...dengan masih menjawab telpon, suara gemericik air,menyadarkan yory bahwa huga sekarang berada di dalam kamar mandi.

Rasa panik menyergabnya...

Pilihannya ada dua...satu—ia tetap di sini bertemu tuan muda dan menghadapi situasi yang pasti tidak akan bisa yory tebak,atau dua--lekas pergi dari tempat ini untuk menghindar toh tuan muda hanya ingin kesenangan sebelum terikat tali pernikahan

Pilihan kedua jauh menjanjikan dirinya untuk sebuah perlindungan dari sakit hati dan kecewa yang lebih parah lagi...dan ia putuskan untuk segera meninggalkan tempat itu secepatnya.ia pun bangkit tanpa suara dan....BRUK!!!..

Tubuhnya terjatuh di atas lantai ,kedua kakinya tak bertenagga sedikit pun.seolah-olah kakinya terbuat dari jelly. Ia mengutuk dirinya dan memaki kedua kakinya yang tak mau bekerja sama,dalam hati.

Hasil dari bercinta yang panas seharian. Sudut matanya menangkap dua benda yang ia kenal,tergeletak tak berdaya di dekat kaki pembaringan...pakaiannya.

Dengan segera ia mengambil kedua benda itu untuk menutupi tubuhnya yang polos,sambil sekali lagi berusaha untuk berdiri.suara tawa hyuga dari dalam kamar mandi membuat jatung yory merdegub cepet seperti seorang maling yang tengah menyelinap masuk kerumah mangsanya,hanya saja saat ini yory berusaha kabur dari orang yang telah memansanya.

Menguatkan kedua kakinya untuk dapat bekerja sama,agar mau di gerakan,yory mengambil langkah-langkah penuh rasa ngilu dan sakit untuk mencapai depan pintu, yory meringis saat merasakan cairan hangat mengalir dari dalam lubang pribadinya,namun ia tak ada waktu lagi ia harus segera keluar dari kamar itu,

Dan dewi fortuna menemaninya,kunci kamar tergantung di sana,"aku terpaksa mencari hotel terdekat yah... tentu saja aku sudah memesan kamar di hotel kita.."ucap suara dari kamar mandi.membuat yory semakin panik ia membuka pintu dengan tangan gemetar dan perlahan ia keluar dari kamar hotel itu dan menutup rapat tanpa bersuara.

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now