TEST...????

4.4K 298 8
                                    

Hyuga tersadar, dan mendapatkan dirinya terbelenggu pada sebuah dinding. Sebuah gelang besi melingkar erat dan kokoh di kedua pergelangan tangan nya. Kedua pergelangan kakinya pun tak luput dari perhiasan gelang besi dengan rantai yang tertanam di di dalam lantai. Mengurung ke bebasan kakinya untuk bergerak bebas. Ia sendiri terduduk di atas lantai dan bersandar pada dinding yang menelan ujung rantai yang menyatu dengan gelang besi yang membelenggu tangan nya.

berbeda dengan sebuah ruangan gelap lembab, berlanyai kotor, dan hanya memiliki penerangan sebuah lampu minyak.... seperti di film-film jaman dulu..... Ruangan ini sangat terang berlantai kramik, bersih. Namun sangat jelas jika ruangan ini di rancang untuk menahan dirinya. Karna entah kenapa berada di ruangan ini ia merasa terpisah jauh dengan ryu nya. Dan ia pun tak memiliki tenaga lebih..tenaga yang dapat menghancurkan sebuah tembok hanya dengan satu kali pukulan...ber ada di tempat ini kenapa hyuga merasakan kalau ia hanya seorang pria biasa...pria normal yang tak memiliki apapun untuk di banggakan.

Di hadapanya, di balik tralis jeruji duduk seorang pemuda. ter kurung.....

Ralat.....

Dialah yang tengah di kurung, terbelenggu di dalam ruangan bertralis besi saat ini.

Pria itu duduk di atas lantai dan tengah tenggelam dalam keseriusanya membaca selembar kertas yang ada di atas meja baca di hadapanya. Hingga pemuda itu tak menyadari bahwa tawanan nya telah sadarkan diri dan tengah memperhatikan pemuda itu saat ini.

Hyuga tak tahu....kenapa keseriusan pemuda itu dalam membaca, membuat kegelisahan dan rasa takut menyelinap kedalam relung hatinya, bahkan ryu nya mengalami hal yang sama dia gelisah dan ketakutan.

Meski pemuda itu belum melakukan apapun terhadap dirinya. Bahkan, bibirnya yang merah bengkak seakan habis di hisap itu pun, belum mengatakan sepatah kata pun. Bahkan saat ia tengah membaca kertas atau entah apapun itu yang tergeletak di hadapanya.

Bahkan pemuda yang usianya sedikit lebih tua dari yory tersayang nya itu, belum menyadari kalau keberadaan nya telah menjadi pusat perhatian tawanan nya sendiri.

Hyuga memejamkan mata mencoba untuk lebih menyatukan perasaan nya dengan ryu. Hal yang selalu ia lakukan jika rasa takut menyusup dan diam-diam menyelinap ke dalam hatinya. Hanya memejamkan mata dan berkonsentrasi untuk merasakan gelombang ryu di dalam hatinya, sebelum ia melebur menjadi satu dengan ryu nya.

Namun ia tak bisa. Ia tak dapat merasakan gelombang itu, biasanya dengan mudah ia menemukan gelombang. Bahkan gelombang itu selalu ada di sana menantinya setiap kali ia menutup kan mata dan sedikit berkonsentrasi. Namun sekarang... ia tak merasakan hal itu, gelombang keberadaan ryu yang besar dan seakan ingn menggulung keberadaan nya itu, menghilang entah kemana...

Hyuga mencoba untuk lebih berkonsentrasi. Berkonsentrasi lebih dalam lagi. Namun usahanya sia-sia, gelombang itu menghilang tanpa bekas. Meski begitu hyuga tahu ryu masih ada di dalam tubuhnya, namun ia tidak merasakan keberadaan nya itu. Seakan sebuah dinding tak kasat mata telah terbentuk di antara dirinya dengan ryu nya.

Usahanya sia-sia. Meski ia tahu ryu nya berada di hadapan nya namun ia tak bisa memanggilnya untuk bersatu, dan tak ada yang dapat ia lakukan untuk menghancurkan dinding pemisah itu. Karna itu hyuga mencoba untuk bersabar sedikit lebih lama. Ia pun membuka matanya dan menghela napas panjang... harus ia akui dengan ryu yang terkunci...ia merasa sesuatu menghilang di dalam dirinya. Sesuatu yang berat dan menekan namun juga ketidak nyaman an karna kehilangan kedua perasaan itu.

Saat matanya menatap kedepan. Sepasang mata hitam tengah menatapnya, menatap dengan bersungguh-sungguh seolah-olah ia tengah menatap jauh kedalam tubuh hyuga, terus ke bagian terdalam relung jiwanya di mana ryu nya berada. Lalu pemuda itu tersenyum kecil, namun tulus.

MANGSA KECILWhere stories live. Discover now