PROLOGUE

5.7K 320 12
                                    

(WATTPAD TRAILER)
A DETECTIVE AND A MURDERER


Pagi telah berganti malam. Seorang gadis yang berprofesi menjadi seorang Detektif ini sedang mencari siapa Pembunuh dari Kasus yang saat ini ia tangani.

Ia bersama dengan Partner-nya, tidak ada henti-hentinya untuk mencari jejak tersebut. Padahal malam sudah semakin larut.

Namun pencarian mereka sama sekali tak membuahkan hasil sedikit pun dari beberapa jam yang lalu.

"Aish.. Ya! Sudah lah, aku lelah! Sejak tadi kita mencari tetap saja tak ada satupun yang kita dapat..." keluh salah satu dari mereka. 



PLAKK!!



Pukulan keras hinggap mengenai kepalanya. Yang terkena pukulan tersebut pun meringis kesakitan akibat ulah Partner-nya yang terbilang cukup kejam.

"Akhh.. Sakit!!.. Sinb! Mengapa kau malah memukulku? Apa salahku, hah?"

Bukannya meminta maaf justru ia yang terlihat kesal.

"Hanbin-ah, apa kau tidak lihat? kita sama sekali belum menemukan bukti apapun. Maka dari itu, kita harus bisa menemukannya sebelum semakin malam, mengerti?!" Ucapnya.

Sembari mengangkat 1 tangannya yang di kepalkan ke udara. Hal itu menyimbolkan kata 'semangat' di wajahnya.

Hanbin memandangnya dengan malas dan berkata.

"Apa kau gila?! Ini sudah malam Bi-ya... Sebaiknya kita kembali ke kantor! Besok kita akan mencarinya lagi. Apa kau tidak lelah? Pasti kau lelah kan? Begitu pula denganku. Jadi lebih baik kita kembali saja.. Ayolah Sinb..."

Sinb pun menatap Hanbin dengan intens. Seolah-olah sedang mengintrogasi seseorang.

Namun tatapan itu hanya sesaat karna suara dering ponselnya mengalihkan perhatiannya.

"Yeoboseyo"

"Sinb-ya, kau dimana?! Ini sudah hampir tengah malam, Sinb"

"Aku masih menyelidiki Kasus. Sebentar lagi aku akan pulang"

"Apa?! Yak! Sekarang kau harus pulang. Kenapa kau keras kepala sekali? Kau mau membuatku khawatir?"

"Baiklah Oppa aku akan segera pulang. Jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja"

"Yasudah kalau begitu, cepatlah pulang!"

"Baiklah.. Annyeong"

Raut wajah kecewa terpampang jelas di wajahnya. Tapi tak lama kemudian wajah itu sudah berubah menjadi datar.

"Apa yang Hyung bilang?" Hanbin bertanya dengan hati-hati. Karna ia takut jika ia bertanya dengan gegabah, pasti ia akan habis dengan gadis preman ini.

"Ayo, kita pulang. Sudah hampir tengah malam"

Tanpa menjawab pertanyaan dari Hanbin, Sinb langsung pergi meninggalkannya yang kebingungan.

Biasanya Sinb akan menjawab apapun yang Hanbin tanyakan. Tapi sepertinya ia sedang badmood hanya untuk menjawab saja.








A Detective And A Murderer✔Where stories live. Discover now