EPILOG

13.1K 835 180
                                    

"Semua rakyat telah menanti anda Huangdi" pria muda itu menoleh dan mengagguk singkat. hari demi hari telah ia lalu dalam kesendirian, meski begitu ia tetap bisa tumbuh besar dengan sangat baik.

Sosok gadis cantik bertubuh mungil tampak menghampirinya, "anda siap Huangdi?" Tanya gadis itu tambil menyentuh lengan suaminya yang tampak mengagguk menjawab pertanyaanya.

Mereka berjalan, menghadapi ratusan rakyat yang sudah menanti di depan gerbang Istana.

Deretan tahanan yang siap di penggal tampak terus menunduk, semua rakyat tampak melemparkan hinaan pada mereka.

Dipenjara bertahun-tahun dan akhirnya akan di penggal, tampaknya hidup para tahanan itu memang sudah seperti di nerakah.

Karena ambisi dan keserakahan merekalah yang menyeret mereka juga ke dalam lubang terdalam di dunia ini.

"Aku tidak akan memenggal mereka" ujar sang Kaisar membuat semua orang menatap tak percaya.

Semua rakyat mengiginkan kematian mereka, rasa bersalah dan penyesalan terus menghantui mereka jika para penjahat yang menyebabkan kematian wanita paling di puja mereka masih hidup.

Para rakyat yang terbutakan fitnah tak berdasar itu tampak terus menyesali perbuatan mereka yang berdampak kematian wanita yang bahkan tidak pernah berbuat buruk pada mereka.

Pengorbanan yang di lakukan wanita yang mereka panggil Huanghou itu tampak terus membekas di hati mereka, membuat lubang yang cukup dalam hingga terus menimbulkan rasa sakit pada mereka.

Mereka, para rakyat yang hanya sebatas memuja dan mengagumi sosok wanita itu saja merasakan rasa sakit sedalam ini.

Apalagi orang-orang yang mencintai wanita itu.

Jadi, bagaimana mungkin Kaisar baru mereka itu bisa mengatakan hal semacam ini? Sungguh tidak masuk akal.

"Huangdi, apa yang anda katakan? Orang-orang ini memang keluarga dan juga orang-orang penting kerajaan. Tapi karena mereka ibunda anda mati dan ayah anda pergi entah kemana. Jangan bebaskan mereka dari hukuman" gadis di samping pria itu tampak mulai marah dengan sikap kaisar yang sungguh aneh tersebut.

"Aku tidak bilang merek bebas dari hukuman, aku hanya bilang tidak mau mereka di penggal. Darah kotor mereka tidak pantas menetes di tanahku ini" kaisar tampak menatap bengis para pemberontak yang sudah membusuk di dalam penjara bertahun-tahun oleh ayahnya.

"Pada awalnya aku tidak mengerti dengan tindakan Ibunda yang saat itu sebenarnya bisa melarikan diri tapi malah memilih mati secara tidak terhormat seperti itu" Kaisar menatap sosok wanita yang merupakan adik ayahnya itu dengan bengis di barisan para penghianat di hadapanya.

"Sekarang aku tau, jika saat itu ibundaku tidak memilih mati maka hidupnya akan dijadikan alasan untuk pemberontakan yang juga akan membunuh ayah dan diriku" Kaisar menatap semua rakyat yang tampak merasa bersalah tersebut.

"Sekarang aku juga mengerti atas tindakan ayahku yang membiarkan mereka membusuk di penjara dan menyerahkan hukuman mereka padaku" Kaisar menatap mantan putri Yi Meili yang tampak semakin menunduk.

"Karena diantara para pemberontak ini ada orang yang tak bisa dibunuhnya, namun itu tidak akan berlaku padaku" kali ini Kaisar tampak tersenyum.

"Semua kerabat mantan perdana mentri akan dijadikan budak semur hidup, demikian juga dengan kerabat para mentri dan kerabat keluarga kerajaan. Semua orang yang terlibat akan diikat di kereta kuda dan di seret ke sungai di tanah Yuan, tanah kelahiran ibundaku untuk di tenggelamkan"

"Mayat mereka akan membusuk di sana, pengawasan akan dikawal penuh dengan tiga ribu pasukan, itulah keputudanku untuk mereka" Kaisar tampak berbalik pergi dari tempat itu.

Empress Yue [END] [2016-2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang