29. Biang keributan di sekolah orang

42.9K 5.2K 392
                                    

Tara membuka pintunya lebar-lebar dia menunjukkan Rachel letak kamarnya berada. Kedua orang tua Tara kembali ke Semarang begitu mendapat kabar kalau Dirga sakit, mereka khawatir jadi memutuskan untuk memeriksa keadaannya walau Dirga sudah melarang tetap saja Ibu Tara merengek minta ke Semarang. Lagipula Tara juga sudah izin pada ayahnya kalau Rachel akan menginap.

Ketika Tara memperlihat kondisi kamarnya yang luas, hal pertama yang muncul di benak Rachel adalah kekanak-kanakan. Karena sungguh semuanya berisikan Hello Kitty, cat dinding pink pastel dengan kepala Hello Kitty di satu tempat yang di tengahnya terdapat televisi tempel. Keranjang Tara bahkan dibentuk Hello Kitty juga. Semua yang ada di dalam kamarnya serba Hello Kitty.

"Lo maniak Hello Kitty ye," komentar Rachel meletakkan tasnya di kaki sofa berwarna pink yang tak lupa sarung bantalnya pun bergambar Hello Kitty.

Tara tertawa, membawa kalender meja lalu dipamerkannya pada Rachel. "Ini," telunjuk Tara tertuju pada tanggal yang dicap kepala Hello Kitty. "Hari pertama kita ketemu!"

Rachel memicingkan mata, dia membaca tulisan di bawahnya. Itu hari di mana Rachel kelaparan dan dia diberikan makanan oleh seseorang, perempuan itu mendengus keki kemudian mencari remote. Badannya lelah tapi dia belum mengantuk.

"Rachel, Rachel, Rachel,"

"Panggil Acel aja," koreksi Rachel meraih remote yang ada di atas nakas, dia menyalakan televisi sembari mendengarkan ocehan Tara.

"Oh oke..." wajah Tara berseri-seri, dia senang sekali ada teman di rumah. "Acel suka Hello Kitty nggak?"

"Nggak,"

"Yah," sekilas bibir Tara agak mengerucut tapi dia kembali ceria seperti semula. "Acel sukanya apa dong?"

"Uang,"

"Ih, Acel serius!" sentak Tara bete karena Rachel menjawab seadanya.

Rachel menghela napas, mengibaskan tangan kirinya. "Serah lo deh ah gue pusing."

Sontak Tara mengerutkan dahi dia baru ingat kalau Rachel kehujanan segera Tara menarik lemari tempat biasa Tara menyimpan handuk kecil, dia mengeluarkan satu handuk bermotifkan Hello Kitty namun dia terbayang omongan Rachel bahwa perempuan itu tidak menyukainya. Tara menjilat bibirnya, semua barang Tara berhubungan sama Hello Kitty. Mau tak mau Tara harus mengambil handuk lain yang ada di lemari dekat ruang pencucian.

Rachel tidak menghiraukan ke mana Tara pergi. Dia bersandar malas-malasan sambil menyaksikan siaran berita terkini lalu diubah lagi hingga Rachel menyerah menemukan film yang bagus. Dia mengembuskan napas, menutup matanya sejenak.

Tiba-tiba sebuah kehangatan menyelimuti tubuh Rachel, perempuan itu terbangun. Tara menyengir meletakkan handuk besar berbahan tebal di depan Rachel.

"Tara nyari yang kecil nggak ada, adanya yang segitu," jelas Tara lalu berjalan ke kasur, dia mencopot sarung satu guling dan bantal menggantikannya dengan sarung bermotif bunga-bunga.

Rachel melilitkan handuk itu di kepalanya, meski AC di kamar Tara menyala dia tidak merasa kedinginan. Kulitnya tebal. "Lah kok diganti kenapa?" tanya Rachel heran.

Tara tersenyum lebar pada Rachel. "Acel bilang nggak suka Hello Kitty jadi biar nyaman Tara ganti sarungnya,"

Rachel tersentuh akan ketulusan Tara. Perempuan itu benar-benar mementingkan dirinya padahal kamar ini milik Tara. "Nggak lo sekalian aja ganti semua dekornya?" goda Rachel mengamati seisi kamar Tara.

Bad Girl's EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang