28. Sakit sekilas

46.3K 5.1K 320
                                    

Sebelum ke rumah Tara, Rachel merengek minta ditemani ke taman pusat kota. Sudah lama dia tidak berkeliaran malam hari biasanya Rachel ikut pesta untuk menghilangkan penat tapi akhir-akhir ini dia sedang malas ke kelab lagipula Wanda tidak ada di sana karena dia sedang cuti keluar kota mengunjungi ibunya yang sakit.

Rachel meloncat girang begitu mereka sampai, Agra menggelengkan kepalanya setelah mematikan mesin motor dan memarkirkannya dia menyusul Rachel yang tampak bersemangat menghampiri tukang es krim. Perempuan itu seperti anak kecil yang baru saja melihat dunia luar. Ceria dan bahagia. Apakah ini alasan mengapa Raga jatuh cinta pada Rachel?

Sebab sikap Rachel dapat berubah begitu ekstrim saat dia sedang berada didekat Agra yang berstatus pacarnya dan juga Agra yang dulu belum mengenalnya. Dia pikir Rachel perempuan yang keras, semena-mena dan kasar tetapi Agra dapat melihat sesuatu yang beda di diri Rachel. Perempuan itu persis anak berusia 5 tahun yang manja, manis dan bertingkah menggemaskan.

Kening lelaki itu mengerut kala melirik sekitar Rachel yang dipenuhi laki-laki, meski Rachel mengenakan skinny jeans panjang dan kaos pendek bergambar Super Mario Bross mata laki-laki itu tidak ubah memandanginya menggoda, bahkan sebagian dari mereka berniat mendekati Rachel yang bersiul memilih varian rasa es krim.

Ketika salah satu dari kumpulan lelaki itu hendak merangkak menghampiri Rachel, Agra seger mempercepat jalannya. Dia berdiri tepat di samping Rachel merangkul perempuan itu yang tersentak kaget.

"Lama banget." komentar Agra datar.

Rachel memanyunkan bibirnya. Dia membiarkan lengan Agra bergelayut di sekitar pundak, entah kenapa biasanya Rachel akan menepis tapi dia nyaman diperlakukan seperti itu oleh Agra.

"Gue bingung... mau rasa apa ya? Semuanya enak," Rachel mengetuk jarinya.

Agra menaikkan sebelah alis. "Lo biasanya makan rasa apa?"

"Waktu sama Raga gue selalu makan yang strawberry,"

"Terus?"

"Eum... kalo gue pilih itu, gue keinget Raga." kenang Rachel murung.

Ternyata benar Rachel masih menyimpan cinta pada sosok kakaknya yang telah meninggal. Agra tidak lagi dendam pada Rachel, justru dia kasihan. Karena Agra menyadari bahwa Rachel jauh lebih tersiksa dari pada dia, walau Agra adiknya tapi Rachel yang menyaksikan sendiri pasti lebih sakit. Hal itu juga yang menjadikan alasan mengapa dia tiba-tiba menerima Rachel. Untuk menebus rasa bersalahnya karena pernah menyalahkan Rachel atas kepergian Raga.

Agra berdeham. Dia mengambil sebungkus es krim rasa cokelat dan mangga. Dia menyerahkan yang cokelat untuk Rachel sementara yang mangga untuk dirinya sendiri, Rachel mengerutkan kening dia belum pernah merasakan es krim rasa cokelat karena dari kecil dia memakan yang rasa strawberry itu membuatnya merasa lebih baik karena strawberry penyamaran dari rasa sakitnya.

"Kok ini?" tanya Rachel heran kepada Agra yang membayar es krim mereka.

Usai membeli Agra menghela Rachel menjauh. Dia membuka bungkus es krim Rachel lantas mengembalikannya lagi. "Gue suka cokelat,"

"Terus kenapa jadi gue yang lo kasih?" Rachel makin bingung.

Agra mengangkat bahu. "Makan aja nggak usah banyak tanya."

Rachel memberenggut, dia sebal sikap Agra berubah-ubah seperti bunglon. Tadi mendadak dia hangat, sekarang jadi dingin. Lelaki itu melepaskan rangkulannya memakan es krim dalam ketenangan.

Bad Girl's EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang