PROLOG

18.9K 1.1K 61
                                    

"Tolong!"

Sebuah teriakan terdengar samar di antara keramaian puluhan orang yang memenuhi kolam renang panjang seperti sungai berarus tenang, yang mengelilingi beberapa kolam renang raksasa dengan berbagai macam permainan air yang mengasyikkan, serta kesibukan orang-orang yang berenang di dalamnya. Walau gerimis kecil mengguyur arena kolam renang itu, tak menyurutkan semangat orang-orang untuk tetap menikmati arena water park yang baru saja dibuka beberapa minggu yang lalu.

Belum ada yang menyadari bahwa ada seorang remaja tanggung terlihat susah payah berusaha mengangkat kepalanya agar keluar dari air di bawah terowongan yang panjang dan temaram karena tidak terkena cahaya matahari. Kaki dan tangannya semakin bergerak tidak beraturan akibat panik. Ban pelampungnya yang besar semakin terapung menjauh dari tangannya yang mencoba meraih.

"Tolooong!"

Suaranya mulai terdengar timbul tenggelam. Air kolam renang yang terasa anta dan getas di lidahnya semakin banyak memasuki mulutnya yang megap-megap mencari udara.

"Tolooong!"

Suaranya makin lemah seiring semakin banyaknya air kolam yang terminum olehnya. Membuat paru-parunya terasa sesak menyakitkan. Matanya semakin perih, membuat pandangannya mengabur.

"Tolong!"

Dia kembali berteriak. Kali ini teriakannya semakin lemah. Air yang masuk melalui hidung dan mulutnya terasa memenuhi paru-parunya. Mendorong udara keluar dari sana, sehingga pasokan oksigen seakan tidak mampu lagi menggetarkan aliran darah di dalam jantungnya.

Sebelum kegelapan mengurungnya, sepasang tangan meraih pinggangnya yang lemah. Seseorang mendorongnya naik ke permukaan air, mencoba mengeluarkannya dari kukungan air kolam.

Dia sudah tidak merasakan apa-apa lagi kecuali rasa sakit di dadanya, sebelum kegelapan itu betul-betul membawanya pergi. Matanya yang sakit berusaha mengerjap. Berusaha mengenali penolongnya. Tangan-tangannya meraih ke atas mencari pegangan.

Dia berhasil menggenggam sesuatu, tapi kegelapan keburu menghantamnya dalam keheningan. Dan dia tidak ingat apa-apa lagi.

-----XXXXX-----


Oke, aku lagi iseng hari ini. Kerjaan nggak begitu banyak. Tahu-tahu jari-jariku begitu aja nulis ini. Kupikir ini aja kujadikan pembuka buat story Faiz ama Julian. (Bukannya ngelanjutin ROTH ya? Dasar labil... hehehe...) 

Selanjutnya pasti akan sangat slow slow slow update. 

Ya udah gitu aja deh. 

Voment-nya jangan lupa. Oke siip.

Fallen Deeply In Love With YouWhere stories live. Discover now