13.2. Dreaded Moment

21.6K 2.7K 127
                                    

Masih ditungguin? Hehee.
Happy reading!

***

Sepanjang perjalanan kembali ke peternakan, Nicole hanya mematung memandang kosong lurus ke depan. Satu-satunya hal yang menandai perasaan hatinya saat ini hanyalah air mata bergulir dan pundak bergetar menahan isak tangis.

Clayton melemparkan pandangannya namun tidak bisa berkata apa-apa. Ia ingin bertanya namun ia yakin bahwa semua jawabannya sudah ia dapatkan melalui apa yang baru saja terjadi. Antara diri Nicole dan Chase, tidak bisa dibantah lagi, ada sesuatu.

Belum Clayton menghentikan kendaraannya dengan benar, Nicole sudah melompat turun. Wanita itu mengangkat bagian rok panjangnya dan berlari masuk ke dalam rumah, langsung naik ke kamarnya.

Clayton mengkhawatirkan Nicole. Menghela napas dalam, akhirnya Clayton mengikuti Nicole beberapa saat kemudian, berniat untuk menenangkan wanita itu dan memastikan bahwa tebakannya salah.

Pintu kamar Nicole tidak tertutup rapat dan Clayton dapat mendengar sesenggukkan dari dalam, membuatnya ikut sedih melihat salah satu adik perempuan yang amat disayanginya menderita akan perasaannya sendiri.

Mengetuk pintu sekali, Clayton langsung mendorong benda tersebut tanpa menunggu ijin dari pemilik kamar. Ia langsung dihadapkan dengan Nicole yang sibuk mengeluarkan semua pakaiannya dari dalam lemari, melemparkannya ke dalam koper yang sudah terbuka di atas lantai.

"Nicky?"

Clayton berjalan mendekatinya. Namun Nicole tidak menggubris kehadiran Clayton. Wanita itu begitu terburu-buru memasukkan apapun yang bisa ia temukan ke dalam koper, berjalan mondar mandir dalam gaun bridesmaid-nya mengumpulkan semua barang yang ingin ia bawa.

"Apa yang kau lakukan, Nicky?" tanya Clayton. "Apa kau berniat untuk pergi? Sekarang?"

Pertanyaan yang tidak perlu mendapatkan jawaban. Aksi Nicole sendiri sudah cukup jelas menunjukkan niatannya.

"I need to go!" isak Nicole tanpa sekalipun memandang Clayton.

"Nicky."

Clayton mencoba untuk menghentikan gerakkan Nicole yang tergesa-gesa. Wanita itu menarik sepotong dress santai dan memutar badan masuk ke dalam kamar mandi. Dari posisinya, Clayton masih bisa melihat sosok Nicole yang terlihat frustasi.

Dengan asal Nicole menyampirkan potongan pakaian dalam tangannya ke atas meja westafel. Ia lalu mencoba meraih ke balik punggungnya untuk membuka ritsleting gaun yang tengah dikenakan olehnya.

Gerakkan Nicole menunjukkan rasa frustasinya. Wanita itu tidak dapat meraih bagian belakan gaunnya, membuatnya semakin terisak dan menangis keras. Kesal karena hal tersebut, Nicole mulai menarik bagian depan gaun tersebut, mencoba untuk merobek dan keluar dari kesesakkan yang dirasakan olehnya.

"Nicky!" seru Clayton.

Pria itu langsung masuk dan menahan kedua tangan Nicole yang sedikit gemetar. Berurai airmata, nafas Nicole terdengar kasar dan cepat, seakan wanita itu tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam tubuhnya.

"Berhenti, Nicky!" perintah Clayton saat Nicole berusaha untuk menampik tangannya, masih berusaha untuk merobek pakaian yang dikenakannya. Tangan Nicole mulai turun dan menarik bagian bawah gaun dengan tangis frustasi.

"Keluarkan aku dari ini!" rengek Nicole.

Clayton mencoba untuk membantu Nicole tapi wanita itu terlalu kacau untuk melihatnya. Alih-alih membiarkan Clayton membantunya, gerakan tangan Nicole semakin menjadi-jadi dan tidak teratur dalam upayanya untuk membebaskan diri dari gaun tersebut.

Bittersweet Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang