12.2. Denial

23K 2.5K 113
                                    

Happy reading!

***

Nicole terhenyak saat sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

Menoleh, ia mendapati Clayton sedang menatap sambil mengulurkan sekaleng bir dingin yang mengagetkannya tadi.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Clayton setelah Nicole menerima minuman tersebut. "Kau jelas tidak terlihat sedang menikmati pemandangan danau."

Mengembalikan pandangannya ke depan, Nicole memandang danau kecil jernih yang ada di belakang kabin Clayton. Duduk di salah satu kursi santai yang terbuat dari kayu, Nicole terlihat sedikit rileks namun tidak benar-benar sedang menikmati pemandangan tersebut.

"Aku hanya sedang menimbang apakah aku akan berenang atau tidak," jawab Nicole asal.

Clayton menaikkan sebelah alisnya. Dirinya tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi kepada adik bungsunya ini, namun Nicole sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya dan orangtua mereka.

Alasan kenapa saat ini mereka ada di kabinnya pada minggu siang adalah karena Lily mengadakan piknik mendadak dengan harapan dapat membuat suasana hati Nicole membaik. Mereka sekeluarga berkumpul di tempat ini dan mencoba untuk bersantai di bawah pohon rindang yang dirawat oleh Clayton sebaik mungkin.

Melihat raut wajah Nicole yang datar, Clayton tahu bahwa piknik ini tidak berpengaruh banyak untuk memperbaiki suasana hati wanita ini. Di samping itu, Natalie pun bersikap sedikit aneh. Jika Nicole cenderung lesu tak berenergi, Natalie malah terlihat berusaha keras untuk menunjukkan pada seluruh dunia akan keceriannya.

Menghela napas, Clayton membalikkan tubuh dan kembali berjalan menuju tikar yang sudah terbentang lebar. Ia menjatuhkan bokongnya di samping Lily dan meraih sepotong sandwich buatan ibunya itu.

"Apakah kita perlu mengadakan acara barbeque nanti malam?" tanya Lily.

Clayton menggeleng. "Tidak akan berhasil, Mom. Nicky sepertinya sedang memiliki masalah yang hanya bisa ia selesaikan sendiri."

Seiring dengan ucapannya, mata Clayton melirik Natalie yang duduk berseberangan dengannya, tepat di samping Sam. Wanita itu sedang menunduk dan mengunyah keripik kentang dalam diam. Ada kerutan halus menghiasi kening Natalie dan meskipun Clayton tidak tahu ada apa dengan kedua adiknya, ia bisa menebak bahwa mereka berdua bertanggung jawab atas perasaan satu sama lain.

Clayton hanya berharap Nicole dan Natalie bisa cepat menyelesaikan masalah mereka karena hal tersebut mulai membuat Lily khawatir. Dan tidak ada hal yang bisa membuat seorang pria sepertinya merasa putuh asa selaih melihat ibunya sendiri mengkhawatirkan anak-anaknya.

***

"Kau tidak akan makan, Nicky?"

Natalie menarik sebuah kursi kayu dan duduk di samping Nicole. Mendengar pertanyaannya, Nicole hanya menggeleng pelan dan bergumam tidak lapar.

Natalie lalu terdiam. Terlalu bingung untuk menyusun kata-kata dan memulai percakapan. Sejak hari di mana ia mengkonfrontasi Chase minggu lalu, tanpa sadar ia menarik diri dari kembarannya sendiri dan mencoba untuk tidak berada dalam satu ruangan yang sama dengan Nicole.

Dan sekarang, suasana di antara mereka terasa aneh karena dirinya.

"Mom mengkhawatirkanmu, Nicky," ucap Natalie.

Nicole menoleh padanya dan tersenyum. Sebuah senyuman yang menurut Natalie sangat dipaksakan, hanya sebatas mencoba untuk mengurangi perasaan khawatir lawan bicaranya.

"Kapan Mom pernah tidak merasa khawatir?" balas Nicole. Wanita itu kemudian bangkit berdiri dan menarik kaus oblong yang dikenakannya melewati kepala, mempertontonkan perut datar dan dada yang terbungkus potongan bikini.

Bittersweet Love [COMPLETED]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें