11-Destiny

75 4 0
                                    

Nathyva merebahkan badannya di atas ranjang tempat tidurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi wallpaper  matahari.

Matahari di wallpaper langit-langit kamarnya bukan matahari biasa. Ada berbagai ekspresi disana mulai dari ekspresi bingung,marah,kecewa.

Ada juga ekspresi sangat sedih,lumayan sedih,sedikit sedih,sedih,senang,lumayan senang,sangat senang, dan terakhir bahagia.

Tiap kali ia menatap langit-langit kamarnya yang pertama ia lakukan adalah membuat kesimpulan ekspresinya. Dan ini lah yang tengah ia fikirkan,ekspresi apa yang cocok untuk mood nya hari ini?

Fikirannya mulai terbang kemana-mana. Mencoba menerawang dan mengulang ingatan menit tiap menit kejadian yang ia alami.

Mulai dari ...

"Mau ngapain?" Tanya Nathyva seperti biasa,begitu dingin dan ketus.

"Makan lah. Lo kira mau ngapain kalau dikantin? Motong ayam?."

"Gak disini."

"Kalau gue mau nya disini gimana dong?."

Nathyva memutar kedua bola matanya. Rencana makan batagor kantin di jam istirahat dengan tenang tanpa gangguan siapapun harus terpaksa hancur hanya karena lelaki yang sudah ada di hadapannya entah sejak kapan.

"Gue pindah."

"Gak bisa! Lo harus disini nemenin gue sampai makan gue selesai!"

Nathyva mengepalkan tangannya. Ia benar-benar sudah mulai kesal.

"Lo pikir lo siapa?!" Bentak Nathyva seraya menunjuk seseorag yang berada di sebelah kanan nya itu dengan jari telunjuknya.

"Gue? Gue siapa?" Ujar seseorang itu dengan tertawa kecil.

Seseorang itu berdiri dari tempat duduknya,

"Gue, Nathan Fazedy Athala. Calon pacarnya Nathyva Tichavy!" Teriak Nathan yang berhasil membuat seisi pengunjung kantin kaget, terutama fans nya yang teriak histeris tidak terima.

Brakk!

Nathyva menggebrak meja seraya berteriak, "Sinting!"

Nathyva pun bangkit dari tempat duduknya berniat pergi ke kelas menghampiri Diana namun sialnya Nathyva berada pas di pojok kantin.

"Berniat mau pergi? Gak bisa. Lo harus temenin gue makan!"

Yap! Itu adalah kejadian tadi saat Nathan tiba-tiba datang lalu duduk disamping Nathyva saat istirahat.

Nathyva kesal bukan main, pasalnya Nathyva sudah merencanakan moment indah nya memakan makanan dengan tenang dan damai.

Lalu tiba-tiba Nathan yang menurut Nathyva laki-laki dengan tingkat kepedean yang diatas rata-rata itu mengklaim seenak jidat bahwa dirinya ini calon pacarnya. Cih, Bahkan berada lama-lama didekatnya pun ia tak sudi.

Lalu yang kedua ...

"Kelompok kedua. Nathan,Tania,Alfarizi,Dila,Fikri,dan.." Ujar bu Dena memberi jeda.

'Semoga gak sama Nathan. Semoga,semoga.'

'Semoga gak sama Nathan. Semoga,semoga.'

'Semoga gak sama Nathan. Semoga,semoga.'

"Dan Nathyva." Lanjut bu Dena yang berhasil membuat wajah Nathyva memerah karena kesal setengah mati.

Itu adalah kejadian saat ia harus menelan kenyataan buruk bahwa ia harus satu kelompok dengan Nathan, seseorang yang sangat ia benci.

DestinyOnde as histórias ganham vida. Descobre agora