44 // Ancaman

86.6K 5.2K 63
                                    

"Ada apa?" tanya Sofia heran, saat Adrian memeluk pinggang Sofia posesif setelah mereka keluar dari mobil.

"Jangan melirik kiri kanan, banyak laki-laki bajingan yang melihatmu," kata Adrian menggeram marah.

Sofia memutar bola matanya malas. "Tidak ada yang melihatku seperti itu A," ucap Sofia.

"Jangan memutar bola matamu seperti itu padaku," ucap Adrian.

Sofia hanya bisa menghela napas panjang apalagi setelah itu dia melepas ikatan rambutnya. "Kenapa dilepas?" ucap Sofia.

Adrian merapikan rambut Sofia dengan jari-jari tangannya. "Kamu tidak tahu saja apa yang ada di pikiran mereka," ucapnya sambil ekor matanya melirik ke sekumpulan laki-laki yang sedang mengobrol.

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Aku juga laki-laki," ucapnya dingin.

"Kamu punya pikiran yang sama, berarti kamu salah satu dari mereka," ucap Sofia kesal.

"Ayo," Adrian menggandeng Sofia dan mengabaikan perkataannya." Dasar posesif gila," gerutu Sofia dalam hatinya.

Sofia menghubungi Sandra."Gue udah di Jafest, lo di mana?"

"Gue juga udah di Jafest.,gue lagi nonton," kata-kata Sandra tenggelam oleh suara musik yang berdentum keras.

"Gue nggak bisa denger omongan lo?" kata Sofia dengan nada sedikit tinggi.

Ah shit maki Sofia saat Sandra memutuskan panggilannya.

"Ada apa?" tanya Adrian.

Tring.

Belum sempat Sofia menjawab Adrian sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Gue bareng kak Nata. Selesai nonton kita ketemu di cafe biru "

"Sandra lagi nonton musik suaranya kencang banget," kata Sofia pada Adrian.

"Kita nggak jadi ketemu?" Adrian bertanya lagi.

"Jadi tapi nanti, kita keliling yuk," ajak Sofia kemudian menggandeng tangan Adrian.

Setelah puas berkeliling Sofia mengajak Adrian bertemu Sandra di cafe biru.

"Kita duduk di sana," kata Sofia langsung begitu melihat sebuah meja kosong yang di kelilingi sofa minimalis.

"Pegel juga ya," ucap Sofia sambil memijit kakinya.

"Kamu ini bersemangat sekali," ucap Adrian membelai rambut Sofia kemudian Adrian memberi isyarat pada seorang pelayan.

"Mau makan apa?" tanya Adrian.

"Nasi goreng sea food dan jus apel oh ya kentang goreng jumbo satu," ucap Sofia.

"Samakan saja. Tapi kentangnya satu. Tambah kopi hitamnya satu?" kata Adrian.

"Baiklah, harap menunggu sebentar permisi," pamit pelayan itu.

"Kamu senang?" tanya Adrian.

"Senang sekali, terima kasih," ucap Sofia lembut.

"Besok kamu ke kampus?" tanya Adrian.

"Tidak. Aku mau ke kantor RP," jawab Sofia.

Adrian mengernyitkan dahinya "RP Advokat & Law Consultant?"

"Iya," jawab Sofia singkat karena dua orang pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Selamat menikmati," kata pelayan yang satunya

HOLD ME  (TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora