46 // Terabaikan

81.2K 4.9K 76
                                    

To : Honey

Good morning honey. Hav a nice day

Send

Setelah mengirim pesan pada Adrian Sofia segera bersiap-siap.

Sekali lagi ia mematut dirinya di depan cermin. Sofia mengenakan dress selutut berwarna merah dan blazer berwarna hitam.

Rambutnya diikat ke atas dengan sedikit poni depannya. Poninya di potong sedikit biar kelihatan lebih fresh.

Sofia merias wajahnya senatural mungkin dengan sapuan sedikit blush on pink agar terlihat lebih ceria dan sapuan lipstik sexy nude favoritnya.

Dan satu lagi hal yang paling ia tidak sukai adalah high heel.

Sofia menghela napas panjang sebelum memakainya. Bukannya tidak bisa tapi ia tak suka langkahnya terhalang.

Sofia meraih tas selempangnya dan tas tentengnya yang berisikan nootebook.

Ia berangkat ke kantor RP Advokat and Law Consultant dengan menggunakan busway.

"Pagi Sofia," sapa Tari setibanya ia di kantor.

"Pagi Kak," sapa Sofia ramah.

"Wow," ucap Tari melihat Sofia dari atas sampai bawah.

"Ckckck kau sangat cantik," pujinya.

"Ayolah Kak. Jangan membuatku malu," ucap Sofia kemudian duduk dan mulai menyiapkan tugas pertamanya.

"Kamu terlihat berbeda dari biasanya," pujinya.

Sofia terkekeh pelan mendengarnya. Kemudian ia mulai menyalakan notebook-nya.

"Oya, kamu akan menemani Bang Rudin bertemu klien pagi ini?" ucap Tari.

"Iya Kak," jawab Sofia singkat.

"Denger-denger ni ya, katanya kliennya kali ini pengusaha muda yang sangat tampan," kata Tari.

"Yang tampan wajahnya, apa karena dia pengusaha," ejek Sofia sambil melihat file di notebook-nya.

"Ya, dua-duanyalah Sof, harus sinkron," katanya sambil tertawa pelan.

"Memangnya pacarnya kakak belum sinkron nih?" tanya Sofia.

Tari mencibir. "Kenapa jadi bawa-bawa pacarku sih. Mas Patih itu udah sinkron ma aku cuma sama ortunya server -nya nggak mau connect," terangnya sambil tersenyum tipis.

"Ya udah nanti kita panggilin IT buat conecting jaringannya," ucap Sofia.

Tari tertawa. "Kamu benar. Udah ah, omongan kita malah jadi ngaco."

"Sofia, kamu sudah siap?" Bang Rudin tiba-tiba datang ke meja Sofia.

"Iya Bang." Ucap Sofia.

"Kita berangkat sekarang kalau tidak mau terkena macet," kata bang Rudin kemudian.

"Apa ada yang harus aku siapkan lagi Bang?" tanya sofia.

"Tidak perlu. Dia ini teman aku, dia mau konsultasi saja dulu belum ada tindakan hukum apa-apa," jelasnya.

"Oh, baik Bang, sebentar." Sofia merapikan mejanya dan mematikan notebook-nya serta meletakkannya di dalam nakas kosong. Tak lupa ia menguncinya.

"Ayo Bang kita berangkat sekarang," kata Sofia seraya berdiri.

Bang Rudin memperhatikan penampilan Sofia. "Kau tampil beda. Semakin cantik saja kau kalau berpenampilan seperti ini," puji Bang Rudin.

HOLD ME  (TERBIT)Where stories live. Discover now