63 // Teman Hidupku

126K 6.2K 167
                                    

Haloooo semuaaaaa 😍😍😍
Kangen banget sama kalean (kata adrian sama alan lo😘)

Jangan khawatir bentar lagi Novel Hold Me akan terbit loh 🤩 yesss insyaallah diakhir bulan akan open PO ya via penerbit Coconut Books ☺ jadi kalian bisa deh tu intip2 ignya Coconut Books dan ig aku Dewie Sofia ya ada inpoh2 menarik disana ssssst jangan lupa nabung ya 😉

Lup yu dr babang ganteng😘
.
.
.
Cukup bilang lup u bang adrian 😍😘
.
.
.
.
.



"Lihat apa?" ucap Sofia begitu melihat Adrian sedang memandang keluar melalui jendela pesawat.

Ya. Sesuai janji Adrian, mereka berangkat ke Bali di akhir pekan. Dan sekarang mereka sedang berada di dalam pesawat. Mereka berangkat pagi agar bisa makan siang bersama di rumah Sofia. Ibunya Sofia meminta mereka berangkat lebih cepat.

"Untuk kedua kalinya kita berada di pesawat yang sama dan menuju pulau Bali," ucap Adrian.

Sofia tersenyum namun sedetik kemudian dia tertawa pelan sendiri. Adrian mengernyitkan dahinya. "Apa yang kamu tertawakan?"

"Aku hanya teringat penerbangan pertama kita dulu," ucap Sofia kembali tersenyum dan mengalungkan lengannya di tangan Adrian yang kini Adrian ikut tertawa pelan. Ia ikut teringat apa yang dilakukannya dulu pada wanitanya ini. "Mau bernostalgia?" ucap Adrian.

"Nostalgia? Memangnya apa yang kita lakukan di pesawat?"

"Eh, itu," Adrian menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menampilkan cengiran kudanya." Pasti ada sesuatu yang disembunyikannya kalau dia sudah bersikap seperti ini ,"batin Sofia.

"A," panggil Sofia dengan tatapan menyelidik.

"Ya honey. Tidak ada apa-apa."

"Yakin?"

"Hm, Tentu saja," jawab Adrian gugup. Sial, kalau begini malah bisa menambah kecurigaan Sofia padanya.

"Oh ya, tadi kamu bertanya tentang apa yang kulihat bukan?" Adrian mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah, apa yang kamu lihat?" ucap Sofia akhirnya.

"Aku melihat bangunan-bangunan itu yang perlahan-lahan tidak terlihat lagi. Seperti yang kamu katakan dulu."

Adrian mengulang kata-kata yang dulu pernah Sofia ucapkan. Kata-kata yang membuat mereka berdebat. Ya, perdebatan yang konyol.

Sofia tersenyum dan menatap keluar jendela seperti yang dilihat Adrian.
"Seperti masalah-masalah yang datang menguji kita. Dan sekarang semua terlihat semakin mengecil sampai tidak terlihat lagi."

"Aku tidak perduli sebesar atau sekecil apapun masalah yang datang menguji cinta kita, selama aku bersamamu maka semua itu bukanlah sebuah masalah."

Sofia terharu dengan ucapan Adrian. Ucapan itu lebih indah dari beribu pernyataan cinta yang ada. "I love you," ucap Sofia tanpa suara.

"I love you more," balas Adrian tanpa suara.

Sofia tersenyum bahagia, disandarkan kepalanya pada bahu Adrian. Bersama-sama menatap langit biru yang cerah.

Berharap hubungan mereka akan secerah langit biru dengan awan putih yang mengelilinginya, membuat riang hati siapa saja yang melihatnya.

***

"Selamat datang Pak Adrian dan Mbk Sofia," sapa Pak Made sopir Adrian yang menjemputnya di bandara.

"Terima kasih Pak Made sudah menjemput kami," ucap Adrian.

HOLD ME  (TERBIT)Where stories live. Discover now