14 // Aku Mencintaimu

117K 6.7K 50
                                    


"Apa maksud lo dengan semua ini? berkelahi diclub dengan seorang bocah?" ucap Alan.

"Kenapa lo menatap kekasih bocah itu dengan tatapan orang yang sedang cemburu? Apa karena gadis itu kalian berkelahi?"

Alan memberondongi Adrian dengan serentetan pertanyaannya, tapi yang ditanya malah diam saja.

"Adrian Chandra Hadinata." panggil Alan dengan suara yang cukup tinggi.

"I hear you." jawab Adrian dengan malas.

Adrian berdiri di dekat jendela ruangannya, entah kemana arah mata tajamnya itu memandang, ia menarik napas pelan.

"Yang mana harus gue jawab terlebih dahulu, lo bertanya sepanjang gerbong kereta api." ucap Adrian santai.

"Jawab mulai darimana saja yang bisa lo jelaskan."

"Bocah itu sepupu Maira, Almaira Winata." katanya kemudian.

"Hah," teriak Alan terkejut.

"Sepertinya dia masih dendam sama gue."

"Tapi itu bukan salah lo, wanita itu yang sudah nipu lo, nipu keluarga besar Hadinata dan juga keluarganya sendiri, apa bocah itu tidak tahu hal ini?" tanya Alan kesal.

"Melihat dia yang menghajar gue duluan seperti itu, dia belum tahu." jawab Adrian.

Adrian kembali menghela napasnya.

"Kekasih bocah itu adalah gadis yang bersama gue di restoran jepang waktu itu."

"Damn, how come?" ucap Alan pelan, ia tak bisa membayangkan apa yang di rasakan Adrian saat ini.

"Ternyata gue tidak tahu apapun tentang dia, dia seperti angin yang tak tersentuh tapi kehadirannya begitu terasa." ucapnya dengan suara yang sangat lirih.

"Gue akan mencari tahu tentang gadis itu, gue nggak mau melihat lo kacau seperti ini lagi." kata Alan.

Adrian tidak menanggapi perkataan Alan, walaupun ia juga ingin mengetahui tentang Sofia.

"Gue ada pertemuan dengan para dosen dan perwakilan mahasiswa jam 2 siang ini, gue ngandalin lo?"
kata Adrian dengan senyum manisnya.

"Yaaaa yaaa giliran yang susah-susah aja lo ngandalin gue." kata Alan sambil memutar bola matanya malas.

Adrian hanya bisa terkekeh pelan melihatnya, he's the best .

***

"Gue siap denger cerita lo." kata Sofia santai, ia menyeruput kopi yang ada ditangannya, otaknya benar-benar membutuhkan kopi agar bisa rileks.

"Laki-laki itu, Adrian Chandra Hadinata, dia sudah nyakitin saudara sepupu gue Almaira Winata." Dion mulai menjelaskan.

Dion menggeram marah, mengingat bagaimana sepupunya itu hampir bunuh diri karna laki-laki itu.

"Almaira Winata? wanita yang ada di pesta lo saat awal-awal kuliah dulu?" tanya Sofia.

"Ingatan lo bagus juga ya, pantes beasiswa lo masih sampai sekarang." ucap Dion sambil terkekeh pelan.

"Wajah lo lebih lucu dari kata-kata lo." jawab Sofia datar.

"Waaahh gue hampir lupa, sahabat gue yang satu ini kata-katanya sepedas cabe."

"Hmmm." Sofia berdehem sambil menatap Dion tajam, sungguh ia penasaran dengan alasan kenapa Dion bisa berkelahi dengan Adrian.

"Sebenarnya gue males ngomongin masalah ini lagi, tapi karna lo udah bantuin gue, gue bakal ceritain."

HOLD ME  (TERBIT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ