22 : PENCARIAN HARI PERTAMA

2.7K 192 17
                                    

"Keenan kabur dari rumah li" aku terbelalak mendengar ucapan miko. Begitu juga dengan vita.

"Lah kok bisa?" tanyaku getir. Aku sangat mengkhawatirkannya. Aku tau dia memang seorang laki laki, umurnya juga sudah tidak kanak kanak lagi, tapi bagaimana jika ia mati kelaparan? Ah sepertinya aku terlalu sering nonton drama kali ya.

"Kalo gue tau, gue gaakan ngebiarin dia pergi keles"
Jawab miko santai.

"Ya kan lo temennya, emang nya lo gatau apa dia ada masalah gitu apa ngga?" Tanyaku lagi.

"Kan lo juga temennya" balas dicky.

"Ih tapi kan gue ga deket"

"Walaupun kita deket, keenan tuh orangnya kadang tertutup li, susah ditebak. Dia juga sebenernya punya banyak masalah yang gak kita tau" ucap miko.

"Yaudah mendingan kita cari bareng bareng" akhirnya vita mengeluarkan suaranya juga setelah salting melihat miko.

"Betul tuh" tambah miko.

"Ye elu mah betul betul doang bisanye kaya si ipin" canda dicky mencoba menghibur suasana.

"Ye yang penting rambut gue nggak botak" balas miko.

"Udah udah sekarang kita mau cari kemanaa nih biar cepet ketemu" kataku agar mereka tidak melanjutkan canda mereka. Karena kalau bercanda terus kapan mau nyarinya.

"Ngegas amat ciee" ledek dicky yang membuat pipiku memanas.

"Kesian lho anak orang ky jangan diledekin terus. Gini aja, karena berhubung kita berdua lagi nggak bawa kendaraan, kita nebeng mobil lo. Ya masa lo tega sih kita keliling jalan kaki" ucap miko.

"Yaudah gue bilang supir gue dulu ya" ucapku menyetujuinya lalu berjalan menuju mobil.

Setelah aku menjelaskan ke pak trisno, ia menyetujuinya untuk mengantarkan kami mencari keenan. Ah lagian keenan tuh kemana sih, bikin orang khawatir ajaa.

"Dicky, vita, miko ayo masuk cepet. Makin cepat makin baik" panggil ku kepada dicky, vita, dan miko. Mereka pun langsung naik ke mobilku.

"Kita cari kemana dulu nih? Biasanya dia suka nongkrong dimana?" Tanya ku.

"Dimana mana diamah" jawab miko.

"Yang paling sering?" Tanyaku lagi.

"Rumah gue, tapi dia gaada dirumah gue. Karena kalo dia ada di rumah gue kita gaakan nyari dia kayak gini hehe" jawab miko lagi. Nih orang gabisa serius apa ya(?).

"Serius dong, kalo jawabnya bercanda mulu itu buang buang waktu tau gak" ucapku setengah kesal.

"Cie khawatir banget nih yee, santa mba. Coba kita cari ke rumah tante nya dulu. Biasanya dia suka main ke situ kalo males pulang ke rumah" ucap dicky.

"Oke, sekarang kita kerumah tantenya dulu.Lo tau kan dimana? Lo tunjukin jalannya ke pak trisno ya" ucapku sambil memberikan aba aba kepada pak trisno agar ia menjalankan mobilnya.

Pada saat di perjalanan, kami tidak banyak berbicara. Hanya dicky yang sering berbicara menunjukkan jalan, sedangkan miko asik main hp. Kalau vita sih nggak usah ditanya, dia lagi salting karena ada miko. Sementara aku? Aku hanya menatap keluar jendela berharap keenan cepat ketemu.

Sesampainya di rumah tante nya keenan, kami ber-empat turun, sedangkan pak trisno menunggu kami di mobil.

*tok tok tok*

"Assalamualaikum" ucapku.

"Waalaikumsalam Ya sebentar" jawab seseorang di dalam sana.
" eh nak dicky dan nak miko, hai ini yang cantik cantik siapa? " sapa orang itu ramah, yang sepertinya itu tantenya keenan.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang