18 : MEREKA

2.8K 186 7
                                    

Feelings can be controlled, but tears never lie - unknown

~°°~

Aku bangun lalu mandi dan segera mengirim alamat rumah ku kepada ricky.

Tak lama kemudian Ricky datang, aku pamit kepada papa ku untuk berangkat sekolah. Aku menghampiri ricky sambil tersenyum ke arah nya. Ia juga membalas senyumku. Aku masuk ke dalam mobil ricky.

"Maaf lama" ucapku kepada ricky sambil memasang seatbelt.

"Ngga ko, gue juga baru nyampe" "eh iya, gue jemput lo ga akan dimarahin pacar lo kan?"  Ucapnya.

"Ngga laa, pacar aja gapunya hehe"

"Oh? Gue kira keenan pacar lo"

Kenapa harus keenan? Keenan lagi keenan lagi. Apa katanya? Pacar? Dia aja sukanya sama gatau siapa:)

"Ngga" ucapku sedikit lesu.

"Oh" dia hanya ber-oh ria.

Setelah sampai disekolah, aku langsung turun dari mobil ricky dan bergegas menuju kelas, tidak lupa aku mengucapkan terima kasih pada ricky. Suasana kelas normal seperti biasanya hanya aku dan keenan saja yang tidak biasa. Kami tidak saling bertegur sapa, bahkan keenan melirik ke arahku saja tidak. Keenan kembali kepada sifat aslinya. Ia kembali menjadi keenan yang cuek, yang punya hati sedingin es. Ah aku tidak tau kenapa keenan tiba tiba menjauh dari ku. Seharusnya aku lah yang menjauh. Ah sudahlah.

Hari ini bu martah tidak masuk. Gak tau dia kesambet setan apa sampai ga masuk, biasanya dia itu guru paling rajin, gapernah ga masuk, dia aja pas bel bunyi langsung dateng. For the first time in forever *kaya lagu frozen* dia gamasuk.Kayaknya dia abis tobat hahaha.

Aku bingung mau ngapain di kelas. Yang biasanya ngajak ngobrol ngga tau malah menjauh. Vita akhir akhir ini ngga ada kabar. Jujur aku gak tau harus ngapain. Akhirnya aku memutuskan untuk mendengarkan lagu sambil baca wattpad. Tiba tiba ada yang menepuk pundak ku.

"Doorr" suara perempuan yang sedikit membuat ku terkejut. Dia.. vita.

"Ish vit lo kemana aja gue bingung, gue line lo ga bales ah gue udah mikir yang aneh aneh tau ga sih" ucapku sambil memeluk vita tanpa menghiraukan ke hadiran keenan.

"Ih nyokap gue sakit, gue panik bgt jd ga sempet ngabarin" ucap vita sambil terkekeh

"Yaudah ke kantin aja kuy bosen disini"

"Kuy"

Aku berjalan menuju kantin, dikantin tidak ada org selain penjual aku vita dan beberapa anak dari kelasku, karna ini kan jam pelajaran. Aku dan vita duduk di pojok, karena kami ingin bertukar cerita pribadi kami.

Aku mulai bercerita tentang aku dinner bersama keenan, dan saat keenan bercerita kemarin. Saat aku sedang asyik bercerita, kami disuguhi dengan pemandangan tak mengenakan bagi ku. Mereka berdua. 'Mereka' keenan dan ka agnes. Mereka terlihat sedang mengobrol, aku tidak tau apa yang sedang mereka perbincangkan, tapi mereka tampak serius. Tak lama kelmudian mereka berdua meninggalkan kantin dengan raut wajah yang gembira. Ah aku penasaran, apa yang mereka perbincangkan tadi ya. Aku kembali bercerita kepada vita.

"Ah gangerti lagi gue sama si keenan, emang tuh orang susah banget ditebak" ucap vita setelah aku menyelesaikan cerita.

"Ssttt jangan kenceng kenceng ngomong nya vit"

"Hehe maap"

Tiba tiba trio macan a.k.a ka agnes and the geng datang menghampiri aku dan vita.

"Duh duh kayanya ada yang lagi ngomongin cowo gue nih"

FeelingsWhere stories live. Discover now