Chapter 11

423 61 6
                                    

Luka dan cinta adalah suatu hal yang tidak bisa di pisahkan.  Menjadi sebuah kesatuan. Karena cinta bisa berakhir dengan luka.

*Flash back

-Author pov

Seulgi melihat handphone Myungsoo yang ketinggalan. Seulgi melihat pesan di terima di handphone Myungsoo. Satu pesan dari Suzy.

Setelah ini aku ingin berbicara oppa.

Seulgi mencoba membuka kode sandi handphone Myungsoo. Seulgi melihat semua pesan dari Suzy dan melihat galeri fotonya. Mata Seulgi mendadak terasa panas. Air matanya menetes begitu saja. Seulgi lalu menghungi seseorang di telfon.

"Manajer Nam. Aku ingin melihat pembukuan beberapa bulan ini. Cepat ke rumahku sekarang!"

Laki-laki paruh baya bernama manager Nam datang kerumah Seulgi sambil membawa tumpukan dokumen.

"Jadi apa yang terjadi akhir-akhir ini?"

"Sajangnim membeli banyak saham. Sahamnya kini setara dengan yang samunim punya."

"Mwo? Dari mana dia mendapatkan uang untuk itu semua."

Seulgi membaca rincian pendapatan yang terlihat aneh. Tidak ada peningkatan pendapatan yang signifikan padahal perusahaan berjalan lancar. Seulgi menarik napas panjang. Mencoba menenangkan dirinya.

"Terimakasih manager Nam kau boleh pulang sekarang."

Amarah Seulgi telah berada di puncak. Seulgi merasa kecewa karena Myungsoo menghianatinya. Selama ini Seulgi telah mencoba menjadi yg terbaik untuk Myungsoo. Mencoba untuk tidak mengecewakan Myungsoo. Tapi apa dia dapatkan sebuah pengkhianatan. Seorang kepala gangster kini duduk di depan Seulgi. Seulgi memperlihatkan sebuah foto kepada seorang laki-laki.

"Dia bekerja di sebuah stasiun radio. Habisi dia."

"Ne samunim."

Myungsoo memarkir mobilnya di garasi. Myungsoo melihat beberapa orang mencurigakan di depan rumahnya. Kini Myungsoo menyadari bahwa dia masih mencintai Seulgi. Alasan kenapa dia tidak bisa meningalkan Seulgi bukanlah dia takut kehilangan perusahaan tetapi dia masih mencintai Seulgi.

Seulgi melemparkan sebuah dokumen ke arah Myungsoo. Seulgi menangis.

"Kau mencuri uang perusahaan untuk membeli saham?"

"Seulgi-ya." Myungsoo mendekati Seulgi.

"Setelah kau menjadi pemegang saham utama. Kau ingin hidup bersama wanita itu?" Seulgi berteriak. Air matanya terus menetes. "Kau tahu hatiku hancur saat ini. Aku sangat mencintaimu tapi kau menghancurkan cinta itu."

"Seulgi-ya. Ijinkan aku berbicara."

"Kau membuatku jatuh cinta setiap hari, tapi kau juga yang menghancurkan cinta itu tanpa perasaan."

Seulgi melemparkan benda-benda di sekitarnya ke lantai. Hatinya hancur mengetahui bahwa Myungsoo berusaha meninggalkannya disaat dia berusaha melawan kanker. Seulgi bertahan hidup untuk Myungsoo.

Badannya rubuh. Perutnya mendadak sangat sakit. Seulgi merintih kesakitan. Air matanya terus menetes. Wajahnya mendadak berubah menjadi pucat.

"Seulgi-ya noe gwaenchana?" Myungsoo panik.

Myungsoo mendekati Seulgi yang kesakitan. Seulgi tak menjawab pertanyaan Myungsoo dan masih memegang perutnya karena keasakitan.

"Aaaa. Sakit."

Myungsoo menggendong Seulgi ke kamar. Myungsoo merasa bersalah karena telah menyakiti Seulgi. Air mata Myungsoo menetes, hatinya hancur karena telah menyakiti dua orang yang dia sayangi. Dia merebahkan Seulgi di kasur lalu menelfon dokter pribadi Seulgi.

Part Of LoveWhere stories live. Discover now